Mataram (Global FM Lombok)- KEPALA Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sudiyono mengatakan, pendakian Rinjani akan normal pada tahun 2021 mendatang. Tahun ini, TNGR akan melakukan kajian untuk perbaikan jalur-jaur pendakian yang rusak akibat gempa, termasuk menghitung kebutuhan anggarannya.
Selanjutnya, kebutuhan anggaran perbaikan jalur-jalur pendakian Rinjani akan diusulkan dalam APBN 2020. Jika jalur pendakian Rinjani diperbaiki tahun depan, maka pada tahun 2021, pendakian ke Rinjani sudah mulai normal.
Dikonfirmasi usai bertemu Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Selasa (15/1), Sudiyono mengatakan akibat penutupan jalur pendakian Rinjani di Senaru dan Sembalun, sebanyak 1.702 porter/guide dan trekking organiszer yang menganggur. Terdiri dari 90 trekking organizer dan 1.612 porter dan guide.
‘’Dampaknya bukan hanya itu. Ketika ada wisatawan kan mereka butuh transportasi, makan, penginapan. Saya kira efeknya sangat banyak. Kemudian juga hasil-hasil pertanian, kuliner juga berpengaruh. Ribuan kena dampak akibat penutupan pendakian Rinjani,’’ ujarnya.
Sampai saat ini, kata Sudiyono, usaha-usaha yang berkembang di sekitar kawasan Gunung Rinjani belum normal. Karena pendakian lewat jalur Senaru Lombok Utara dan Sembalun Lombok Timur masih ditutup.
Kedua jalur pendakian tersebut masih ditutup karena kondisinya masih rusak dan tanahnya labil. Ketika diinjak satu orang saja, maka akan terjadi longsor.
Dengan musim hujan diharapkan tanah yang labil bisa hilang. Tidak menutup kemungkinan, kata Sudiyono, jika jalur yang ada sekarang tak bisa diperbaiki maka akan dilakukan pembukaan jalur baru. (nas)
No Comments