Pendakian Rinjani Mulai Dibuka, Kuota 3-10 April Langsung Penuh

Global FM
3 Apr 2025 09:16
4 minutes reading

Mataram (Global FM Lombok) –

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) tmembuka pendakian Rinjani mulai Kamis tanggal 3 April 2025 setelah sebelumnya dilakukan penutupan selama tiga bulan. Pembukaan pendakian Rinjani ini setelah memperhatikan pulihnya ekosistem serta informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok.

Kepala Balai TNGR Yarman mengatakan, kunjungan wisata alam yang dibuka mencakup enam destinasi wisata alam pendakian dan satu destinasi wisata alam non pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani.

Ia menegaskan, kuota kunjungan wisata alam pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani diberlakukan sebesar 100 persen dari kuota kunjungan normal dengan durasi pendakian selama 4 hari 3 malam.

“Jam kunjungan/pelayanan pada destinasi wisata alam non pendakian dari Senin – Minggu pukul 09.00 Wita sampai dengan 15.00 Wita. Kemudian destinasi wisata alam pendakian dari Senin – Minggu. Cek In mulai pukul 07.00 Wita- 15.00 Wita dan Cek Out pukul 07.00 Wita – 21.00 Wita atau konfirmasi khusus dengan petugas,” kata Yarman dalam keterangannya.

Yarman menambahkan, registrasi atau booking online kunjungan wisata alam pendakian dilakukan melalui aplikasi e-Rinjani yang dapat diunduh di Playstore.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Besar Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara. Semua aktivitas pendakian pada destinasi wisata alam pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani mengikuti Revisi III Standar Operasional Prosedur Pendakian berdasarkan Surat Keputusan Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani Nomor : SK.42/T.39/TU/KSA/04/2024.

Adapun enam jalur wisata pendakian Gunung Rinjani yaituJalur Wisata Pendakian Senaru di Kabupaten Lombok Utara, Jalur Wisata Pendakian Torean di Kabupaten Lombok Utara, Jalur Wisata Pendakian Sembalun di Kabupaten Lombok Timur. Kemudian Jalur Wisata Pendakian Timbanuh di Kabupaten Lombok Timur, Jalur Wisata Pendakian Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur serta Jalur Wisata Pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.

Kepala Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Budi Soesmardi mengatakan, antusias masyarakat yang mendaki Rinjani sangat tinggi. Hal itu terlihat dari pemesanan tiket pendakian Rinjani yang sudah penuh hingga tanggal 10 April mendatang.

“Untuk awal pendakian ini mulai tanggal 3-10 April ini kuota udah penuh,” kata Budi kepada Suara NTB, Rabu 2 April 2025.

Sebagai gambaran, kuota jalur pendakian Sembalun, Senaru dan Torean sebanyak 400 orang per hari. Sementara jalur Aik Berik, Timbanuh dan Tetebatu sebanyak masing-masing 100 orang per hari.

BTNGR Keluarkan SOP Terbaru

Balai TNGRmenerapkan sejumlah ketentuan baru atau Standar Operasional Prosedur (SOP) terbaru bagi para pendaki. Di mana setiap kelompok pendaki wajib terdiri dari minimal dua orang untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.

Penggunaan jasa guide dan porter juga diatur. Di mana satu guide dapat mendampingi maksimal enam pendaki dan satu porter hanya boleh membawa barang hingga 25 kg.

Guide dan porter harus memiliki sertifikat resmi dari Balai TNGR, dan pendaki bisa memilih layanan tersebut langsung melalui aplikasi eRinjani sebelum check-in.

Pendaki wajib mendaftar dan melakukan booking tiket melalui aplikasi eRinjani dengan akun yang terdaftar sesuai NIK atau paspor. Satu akun hanya bisa memesan satu tiket untuk satu tanggal dan jalur pendakian yang sama.

Pemesanan tiket berlaku untuk akun pendaki sendiri dan tidak dapat dialihkan ke orang lain.

Proses check-in dilakukan antara pukul 07.00 – 15.00 Wita dengan menunjukkan eTicket, kartu identitas, dan surat keterangan sehat.

Sementara itu, check-out harus dilakukan antara pukul 07.00 – 21.00 Wita. Pendaki yang terlambat check-out akan dikenakan biaya overtime.

Bagi yang ingin melakukan reschedule tiket, proses ini hanya bisa dilakukan satu kali dalam setahun, dengan syarat tidak melakukan booking ulang untuk tanggal yang sama dan harus dilakukan paling lambat satu hari sebelum jadwal pendakian.

Pendaki yang melebihi waktu turun akan dikenakan biaya tambahan yang harus dibayarkan melalui Briva pada aplikasi eRinjani.

“Akun pendaki yang tidak membayar biaya overtime lebih dari tiga hari setelah check-out, akan dibekukan secara otomatis,” bunyi pengumuman TNGR.

Sebelum mendaki, pendaki wajib membawa perlengkapan standar seperti pakaian hangat, sepatu trekking, jas hujan, tenda, dan logistik yang cukup.

Makanan dan minuman harus menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang, sementara barang-barang berbahan styrofoam, kaca, dan kaleng dilarang masuk ke kawasan taman nasional.

Dengan adanya aturan baru ini, diharapkan pendakian Gunung Rinjani tetap aman, nyaman, dan ramah lingkungan.(ris)

 

No Comments

Leave a Reply