Mataram (Global FM Lombok) – Aksi pencurian penutup saluran drainase di Mataram makin marak terjadi. Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Mahmudin Tura, Selasa (27/11). Terkait hal itu, pihaknya akan melaporkan kasus itu kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar pelakunya ditindak tegas.
Dia mengaku bahwa Dinas PU baru mengetahui aksi pencurian penutup saluran drainase tersebut baru-baru ini. Diterangkan, penutup saluran yang dicuri ini adalah gril besi, bukan dalam bentuk beton. Dinas PU akan segera menginventarisir kasus pencurian yang terjadi di lapangan sehingga bisa segera dilaporkan ke polisi.
Mahmudin melanjutkan, aksi pencurian ini sudah merugikan daerah. Pasalnya, kondisi itu harus membuat pemerintah mengganti penutup saluran yang hilang. Jika diuangkan, nilai penutup saluran tersebut sekitar Rp 2 sampai Rp 5 juta per batang, tergantung ukurannya. Penutup saluran tersebut diduga dijual dengan cara kiloan.
“Harus cek ke lapangan untuk mengethui penutup saluran yang hilang. Kita inventarisir dulu di lapangan setelah itu kita buat laporan ke polisi. Dulu-dulu pernah terjadi saya kira sudah tidak ada pencurian lagi. Karena itu biaya juga. Kalau ukuran besar bisa sampai Rp 5 juta”,katanya.
Mahmudin melanjutkan, hampir semua saluran di Mataram menggunakan penutup yang terbuat dari besi. Adapun penutup yang menggunakan beton jarang digunakan karena dianggap tidak bisa menutup saluran secara maksimal. Penutup saluran yang dibuat sama Dinas PU ini berukuran 60×60 cm dan ada juga ukuran 80×80 cm. Sampai saat ini memang belum ada laporan resmi yang masuk ke Dinas PU soal pencurian tersebut, namun pihaknya akan tetap melapor ke polisi ketika sudah mengantongi bukti yang terjadi di lapangan. (dha) –
No Comments