Praya (Global FM Lombok) – Sekelompok pemuda yang berasal dari beberapa desa di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng) mendatangi kantor Bupati Loteng, Kamis (26/12). Poin tuntutannya yaitu menolak rencana pembangunan Rumah Sakit Internasional (RSI) di Lapangan Mandalika, Sengkol. Mereka menilai, Lapangan Mandalika menjadi satu-satunya tempat para pemuda Pujut menggelar sepak bola dan kegiatan olahraga lainnya, sehingga RSI sebaiknya dibangun di lokasi yang lain.
Pantauan Global FM Lombok, seratusan pemuda tersebut menggunakan kendaraan bak terbuka dan pengeras suara dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka memaksa masuk ke halaman Kantor Bupati Loteng meskipun mendapat penjagaan yang cukup ketat dari aparat kepolisian dan Pol PP. Setelah berdialog, mereka diizinkan berorasi di depan gedung Bupati Loteng.
Massa aksi menuntut agar Bupati Loteng H.M Suhaili FT menemuinya. Namun sayang Bupati sedang tak berada dikantornya. Begitu juga Wakil Bupati dan Sekda sedang berada di luar kantor untuk menghadiri acara yang berbeda. Pemda mengutus Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) H.Lalu Dipta untuk menemui aksi massa. Meski sempat ditolak kehadirannya, namun Kadispora diberikan waktu untuk memberikan penjelasan terkait dengan sikap pemda Loteng terhadap tuntutan para pemuda.
Menurut Kadispora, Bupati Sedang menghadiri agenda di Darek, Kecamatan Praya Barat Daya. Agenda ini menurutnya sudah direncanakan jauh-jauh hari. Adapun Wabup H.Lalu Pathul Bahri yang ikut dicari oleh pengunjuk rasa sedang menghadiri kegiatan BPK. Adapun Sekda sedang berada di IPDN,” Insya Allah beliau mengatakan bahwa nanti pelungguh sami atau perwakilan akan diterima di rumah pak Sekda,” terang Lalu Dipta.
Ia mengatakan, dirinya bukanlah pengambil keputusan dalam persoalan ini, sehinngga masyarakat diharapkan nantinya bisa berkomunikasi lebih lanjut dengan para pengambil kebijakan.
Sementara itu kordum sekaligus Ketua Karang Taruna Kecamatan Pujut Sri Anon Putra Sanjaya mengatakan, para pemuda mengharapkan agar pemerintah daerah membangun RSI di lokasi lain, terlebih pemda baik Loteng maupun Pemprov NTB memiliki sejumlah lahan yang bisa digunakan sebagai lokasi pembangunan RSI.
“Saya rekomendasikan RSI dibangun di sekitar BIL atau sekitar jalur BIL – KEK Mandalika yang sedang dalam proses pembebasan lahan,” terangnya.
Ia tak setuju jika Lapangan Mandalika dibangun RSI dan lapangan bola dipindah ke lokasi lain karena pemuda khawatir nantinya pemerintah daerah tak bisa merealisasikan rencana tersebut,” Mereka teman-teman komit menolak,” tegasnya.
Untuk diketahui, pemerintah pusat akan mengalokasikan anggaran secara bertahap untuk pembangunan RSI guna mendukung agenda MotoGP di Mandalika. Lokasinya di Lapangan Mandalika Sengkol yang jarak tempuhnya sekitar 15 menit dari Mandalika.
Pad tahun 2020, pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) mengalokasikan anggaran tahap I sebesar Rp 40 miliar. Pembangunan fisiknya akan dimulai 2020 mendatang dan diharapkan tuntas Desember 2020.(ris)
No Comments