Mataram (Global FM Lombok)-Pemprov NTB mengajukan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pengendalian pemotongan ternak ruminansia betina produktif kepada dewan. Aturan ini dinilai sangat penting untuk menjaga populasi ternak terutama sapi dan kerbau dengan cara mengendalikan pemotongan ternak betina. Badan pembentukan Peraturan daerah (Bapperda) DPRD NTB kini sedang melakukan kajian terhadap raperda tersebut.
Wakil ketua DPRD NTB Mahallly Fikri Kamis (29/1) mengatakan, raperda pengendalian pemotongan ternak betina produktif merupakan salah satu dari lima buah raperda yang telah diajukan oleh eksekutif. Seluruh anggota dewan mulai turun ke masyaraat untuk menyerap aspirasi serta melakukan sosialisasi terhadap lima buah raperda ini.
“ Jangan sampai masyarakat memotong sapi yang masih produktif karena kita kan memiliki salah satu program unggulan dari pemerintahan TGB-Amin yaitu Bumi Sejuta Sapi, itu masih menjadi andalan kita. “ kata Mahally.
Selain raperda pengendalian pemotongan ternak betina produktif, ada juga raperda tentang pemerataan akses air bersih. Air bersih menjadi masalah yang klasik dan akut di masyarakat NTB sehingga perlu pijakan hukum untuk mengatasi pemerataan air bersih ini setidaknya sampai berakhir masa jabatan pemerintahan TGB-Amin. Selain itu raperda tentang pengelolaan energy dan ketenagalistrikan.
Selanjutnya, pemprov NTB mengajukan raperda tentang penanaman modal serta raperda tentang penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan saat ini memiliki sejumlah perubahan sehingga perlu dibuatkan aturan yang lebih detail untuk mengimplementasikan di lapangan.(ris)-
No Comments