Pekan lalu, empat kabupaten/kota di NTB diterjang banjir. Masing-masing Kota Mataram, Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat. Akibat banjir tersebut, tanaman padi petani di Lombok Barat dan Kota Mataram mengalami kerusakan. Namun, Pemprov NTB melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) mengaku belum menerima laporan.
Kepala Distan TPH NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) NTB. Pada Senin ini mereka diundang semua mengenai hasil verifikasi yang dilakukan di lapangan.
“Karena sampai sekarang ternyata, walaupun ada di tempat-tempat tertentu seperti Guntur Macam ada banjir, ini akibat la nina yang bergeser. Tapi ternyata di Jerowaru, Keruak, Sembalun, Pringgabaya belum hujan,” kata Husnul di Mataram, akhir pekan kemarin.
Pada daerah-daerah tertentu, kata Husnul curah hujan berada di atas normal. Sedangkan pada daerah terntentu lainnya, curah hujannya masih sangat rendah. “Jadi apapun hasilnya saya minta hari Senin (hari ini) kita bahas seluruh kabupaten/kota. Nanti dari beberapa kabupaten ini berapa yang kena, berapa yang tidak kena. Dam seberapa besar kontribusi hujan itu merusak, nanti ada suransinya,” ucapnya.
Ia mengatakan belum ada tanaman padi yang rusak karena belum ada laporan yang masuk dari lapangan. Namun, katanya, pada beberapa daerah pasti ada kerusakan akibat banjir tersebut. Tetapi perlu dipastikan apakah mengalami puso, rusak ringan, sedang dan berat. Dikatakan, bagi masyarakat yang tanamannya rusak maka akan diberikan bantuan benih, obat-obatan, pupuk atau mesin pompa. Bantuan akan diberikan kepada kelompok tani, bukan perorangan. (nas)
No Comments