Mataram (Global FM Lombok) – Meskipun belum ada temuan kasus Covid-19 varian baru di Provinsi NTB, Pemkot Mataram tetap melakukan antisipasi. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan memperketat pemeriksaan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke kampung halaman.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi kepada Global FM Lombok Kamis (17/6) di Mataram. Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Mataram bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram untuk memaksimalkan pengawasan terhadap kedatangan PMI.
“Menurut keterangan Kadis Kesehatan Provinsi NTB belum ada varian baru Covid-19 itu ( di NTB-red). Mudah-mudahan tidak akan ada sih. Memang salah satu varian baru Covid-19 itu dari India. Ada beberapa potensi penyebaran, misalnya dari PMI dan mobilitas orang-orang. Makanya kami dengan Disnaker selalu bersama, jika ada PMI datang langsung masuk ke Wisma Nusantara untuk isolasi dulu,” kata Usman Hadi
Para PMI yang kembali ke kampung halaman akan menjalani karantina selama lima hari sebelum bertemu dengan keluarganya. Selama karantina, para PMI akan menjalani beberapa pemeriksaan, salah satunya test swab. Jika sudah dinyatakan tidak terpapar virus, maka diperbolehkan untuk berkumpul dengan keluarganya.
Ditambahkannnya, potensi penularan virus varian baru ini tidak saja pada PMI, melainkan pada masyarakat yang memiliki mobilitas yang cukup tinggi. Misalnya orang yang sering bepergian ke luar daerah.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor mengatakan, pasca Hari Raya Idul Fitri lalu hingga saat ini belum ada PMI asal Kota Mataram yang pulang kampung. Sehingga saat ini kondisi Wisma Nusantara sebagai lokasi karantina masih sepi.(azm)-
No Comments