Mataram (Global FM Lombok)- Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan,pihaknya siap untuk menerima gelombang pengungsi dari Bali pasca meletusnya Gunung Agung. Kebijakan yang ditempuh Pemkot Mataram masih sama dengan kebijakan sebelumnya saat Gunung Agung berstatus siaga sebulan yang lalu. Anak-anak pengungsi Gunung Agung juga akan difasilitasi untuk bersekolah di Kota Mataram.
Hal itu dikatakan Wakil Walikota Mataram, H.Mohan Roliskana, Selasa (28/11) siang. Ia mengatakan, sudah ada dana tak terduga yang disiapkan Pemkot Mataram untuk penanganan bencana, termasuk diantaranya untuk penanganan pengungsi Gunung Agung. Anggaran sebesar Rp 5,5 milyar tersebut dianggarkan tahun 2017 ini dan akan dicairkan jika dibutuhkan. Ia mengatakan, erupsi Gunung Agung saat ini lebih besar dibandingkan dengan erupsi sebelumnya.Namun, penanganan kepada pengungsi akan tetap optimal.
“Dampaknya sudah kita rasakan kita harus antisipasi. Dari erupsi pertama sudah kita lakukan. Tapi kan sudah kembali lagi. Sekarang erupsi terjadi lagi, lebih besar. Kalau misalnya meningkat nanti gelombangnya besar, kita sangat siap. Dari awal kita sudah buat skenario untuk membantu itu. Sekarang kan jumlahnya lebih besar kita lihat apa yang dibutuhkan. Kemampuan APBD sudah kita siapkan kan lewat dana darurat”,terangnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Mataram, Dedi Supriyadi mengatakan, pencairan dana tanggap darurat bencana tersebut diajukan kepada Badan Keuangan Daerah (BKD). Namun, hal itu bisa dilakukan atas persetujuan dari Walikota Mataram dan mendesak untuk dilakukan. Sejauh ini, dana tersebut belum termanfaatkan karena belum ada bencana besar yang terjadi. Adapun erupsi Gunung Agung ini diantisipasi oleh BPBD dengan pembagian masker.“Dana itu bisa dipakai untuk pembelian masker kalau kurang, kan masker ini tidak seberapa”, terangnya.(dha)
No Comments