Mataram (Global FM Lombok)-Pemerintah Kota Mataram membantah jumlah tunggakan program beras miskin (raskin) yang mencapai ratusan juta seperti yang dirilis oleh Bulog dan pemprov NTB. Berdasarkan data dari Biro Ekonomi Setda NTB, tunggakan pembayaran raskin Kota Mataram mencapai Rp. 301 juta lebih.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H. L. Makmur Said kepada Global FM Lombok Senin (9/6) diruang kerjanya mengatakan, tunggakan raskin di kota Mataram hanya Rp. 10 juta. Berdasarkan informasi yang diperoleh kecamatan yang mempunyai tunggakan yaitu kelurahan Karang Tapen sebesar Rp. 8 juta dan Karang baru sekitar Rp. 2 juta. Ia mengklaim Kota Mataram tidak mempunyai tunggakan yang besar karena selalu membayar tetap waktu.
“Seperti penjelasan yang kemarin, yang dicilinaye pas di Karang Tapen itu cuma Rp.8 juta, dan Karang Baru Rp. 2 juta cuma itu saja. Dan bagaiman dengan Rp.300 juta itu, kan itu sama dengan berapa ton jadinya masa sebanyak itu yang nggaklah. Kan kalau satu ton harganya Rp.1,6 juta, jadinya 300 ton dong jadinya masa segitu. Jadi hutangnya cuma delapan dan dua juta saja. Karena itu termasuk yang jarang nunggak,”bantah Sekda
Berdasarkan data Bulog Divre NTB tahun 2014, semua Kabupaten Kota di NTB kecuali Kabupaten Bima dan Dompu masih memiliki tunggakan pembayaran beras miskin (raskin) kepada Bulog NTB. Tunggakan pembayaran raskin yang bejumlah Rp 8 milyar lebih itu dinilai mandek di tingkat desa sebagai titik distribusi terakhir raskin Bulog.
Sebelumnya, Karo Ekonomi Setda NTB Hendro Kartiko mengatakan, surat kepada Bupati dan walikota sudah dikirim untuk memberitahukan kepada tim pelaksana raskin di tingkat Desa atau Kelurahan untuk membayar tunggakannya. “Jika tunggakan raskinnya tidak dibayar, akan mengganggu kelancaran pendistribusian raskin alokasi bulan-bulan selanjutnya khususnya menjelang bulan Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri.” Kata Hendro Kartiko (ris)-
No Comments