Mataram (Global FM Lombok)- Dengan sudah rampungnya pembangunan sirkuit di KEK Mandalika, sejumlah agenda olahraga bertaraf internasional sudah siap digelar. Mulai dari Asia Talent Cup, World Superbike di bulan November ini hingga MotoGP di bulan Maret 2022 mendatang.
Para pelaku wisata di Pulau Lombok sudah siap menerima wisatawan yang akan menonton secara langsung event-event tersebut. Pelaku wisata yang berada di destinasi unggulan sampai mereka yang beraktivitas di desa wisata sudah berbenah untuk menyambut para tamu yang akan datang.
Hj. Zaenab, penggerak desa wisata Bilebante, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) kepada Global FM Lombok, Senin (25/10) menuturkan, pihaknya saat ini sedang melakukan renovasi beberapa fasilitas desa wisata. Ia berharap jelang WSBK dan MotoGP, fasilitas yang tersedia sudah siap digunakan.
Karena sekarang masih dalam suasana pandemi, maka untuk bisa mengakses semua fasilitas yang ada di desa wisata Bilebante, protokol kesehatan (prokes) menjadi prioritas. Bahkan jika ada pengunjung yang belum divaksin, akan langsung mendapatkan vaksinasi di desa ini.
“Kalau pelaksanaan protokol kesehatan disana bagaimana? sangat ketat pak, misalnya ada pengunjung yang belum divaksin bisa langsung di vaksin di desa. Makanya tingkat vaksinasi untuk Desa Bilebante itu tinggi, dari delapan ribu sekian penduduknya itu sudah 10 ribuan lah yang divaksin, soalnya banyak yang datang ke sini belum divaksin terus vaksin,” ujarnya.
Selain di desa wisata, pelaku usaha hotel di Lombok, terutama di kawasan Mandalika juga memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan CHSE yang menjadi bagian dari penerapan prokes di hotel. Hotel Kuta Mandalika adalah salah satu hotel berbintang yang sudah siap menyambut para tamu yang datang berkunjung untuk menyelenggarakan event WSBK pertengahan November 2021 ini.
General Manager Raja Hotel, Muhammad Ikhsan mengatakan, ntuk melayani tamu yang datang, penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap menjadi prioritas.
“Penerapan protokol Covid itu sudah menjadi satu standart CHSE yang harus kita jalankan. Itu sudah menjadi imbauan dari pemerintah pusat untuk melakukan protokol kesehatan secara menyeluruh, sehingga kita tidak lepas dari masker, tidak lepas dari hand sanitizer dan lain sebagainya,” ujarnya.
Ia mengatakan, penyelenggaraan WSBK efektifnya selama tiga hari. Namun untuk persiapan pra penyelenggaraan hingga pasca penyelenggaraan, diperkirakan hingga satu pekan lebih tamu tamu akan menginap.
Sementara itu legislatif di Provinsi NTB terus mendorong semua pihak, terlebih para pelaku wisata untuk tidak mengabaikan prokes selama melayani tamu yang datang. Anggota Komisi II DPRD NTB H. Misbach Mulyadi mengatakan, karena ini menyangkut nama baik daerah, maka pelayanan kepada tamu-tamu yang akan menghadiri event tersebut harus berstandar dan penerapan CHSE atau kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan agar tetap dijaga.
“Yang pertama standar hotel harus jelas. Namun ada tambahan satu standar lagi yaitu prokes kan gitu. Itu tidak boleh kita tinggalkan, ini menyangkaut image sedunia,” katanya.
Selain kamar hotel, para tamu yang datang ke Lombok untuk menonton WSBK juga dipersilahkan memesan homestay yang tersebar di sejumlah destinasi wisata, termasuk di desa wisata di NTB. Penyelenggara kegiatan telah mulai menjual tiket WSBK dengan total tiket sebanyak 25 ribu.(ris)-
No Comments