Pekerja Anak di Jalanan Masih Ada, Pemkot Mataram Beri Atensi Khusus

Global FM
20 May 2021 17:48
2 minutes reading
ILUSTRASI pekerja anak di jalanan ( ilustrasi by tribun-bali.com)

Mataram (Global FM Lombok) – Di beberapa simpang empat di Kota Mataram masih ditemukan adanya pekerja anak. Para pekerja anak yang ada di beberapa ruas jalan tersebut diduga karena disuruh oleh orang tuanya sendiri. Padahal sebelumnya, para orang tua yang  diduga memperkerjakan anaknya tersebut sudah membuat perjanjian untuk tidak melakukannya kembali.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Mataram Hj. Dewi Mariana Ariany kepada Gobal FM Lombok Kamis (20/5) di Mataram. Ia mengatakan, para orang tua yang meminta untuk menawarkan air minum dan tisu kepada para pengendara merupakan salah satu bentuk eksploitasi anak. Saat ini, para orang tua sudah mendapatkan satu kali teguran agar tidak melakukan hal tersebut.

“Janji itu kan, ada hitam di atas putih, tidak akan berjualan, tidak akan bawa anak. Termasuk eksploitasi sih dia. Sanksinya undang – undang perlindungan anak sih. Kita pakaikan kan dan jerat di situ. Sejauh ini belum ada yang kena sanksi masih dia diimbau. Kan berjanji, kalau masih seperti ini akan diangkat. Yang disini baru sekali, tapi pihak sosial berkali – kali mengangkat,”katanya

Ditegaskannya, jika kedepan petugas menemukan kembali adanya pekerja anak, maka orang tua akan dikenakan sanksi yang tegas. Karena pemantauan ini tidak saja dilakukan oleh DP3A Kota Mataram, melainkan juga oleh Satgas di Dinas Sosial  dan aparat kepolisian.

Jumlah orang tua yang diduga memperkerjakan anaknya di Kota Mataram kurang dari 10 orang. Meksipun di bawah 10 orang, namun menjadi atensi khusus. Pasalnya, peringatan yang diberikan oleh Dinas Sosial Kota Mataram tidak memberikan efek jera. Sehingga untuk mencegah tindakan ekspolitasi anak tersebut harus melibatkan aparat kepolisian.

“Ada tiga sampai empat orang tua. Kan kalau mereka tidak punya ibu  bapak kita akan bawa ke Panti Paramitha kita titip disana. Ternyata dia punya orang tua,”ujarnya.

Untuk mengantisipasi pekerja anak makin marak di Kota Mataram, program pembinaan kepada orang tua harus digencarkan. Karena sebelum pandemi Covid-19, program tersebut sudah berjalan dengan menyasar para orang tua yang ada. Namun sejak pandemi, program tersebut belum bisa dilanjutkan kembali.(azm)-

No Comments

Leave a Reply