Mataram (Global FM Lombok)- Pascagempa bumi yang melanda Provinsi NTB sejak akhir Juli lalu, sektor pendidikan menjadi salah satu yang terdampak cukup besar. Tidak hanya di Lombok Utara dan Lombok Timur, namun dampak pendidikan juga sangat terasa di seluruh daerah di Pulau Lombok dan sebagian Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Ketua Komisi V Bidang Pendidikan DPRD NTB Hj Wartiah kepada Global FM Lombok mengatakan, tenda-tenda darurat masih dibutuhkan oleh sekolah-sekolah yang terdampak bencana. Materi pelajaran berupa trauma healing masih diperlukan untuk menghilangkan rasa trauma yang dialami para siswa setelah mereka melewati serentetan gempa bumi bermagnitudo besar sejak akhir Juli lalu.
“ Saya kira harus tetap komunikasi ya. Saya lihat komunikasi itu dilakukan oleh pimpinan DPRD Provinsi NTB dengan BNPB, dengan pemerintah pusat agar menambah tenda-tenda darurat itu. Karena bukan hanya Lombok Timur dan Lombok Utara yang butuh, namun di tempat lain seperti di Lombok Barat saya lihat agak berat juga,” kata Wartiah.
Wartiah meminta kepada guru agar tetap memberi dorongan semangat kepada para siswanya untuk terus belajar ditengah segala keterbatasan yang dialami selama ini. Upaya saling menguatkan ditengah bencana adalah modal yang paling penting untuk kembali bangkit. Berdasarkan data dari Kementerian dan Kebudayaan, di NTB terdapat sebanyak 977 satuan pendidikan yang terdampak di semua jenjang pendidikan. Dari jumlah itu sebanyak 145 ribu siswa terganggu layanan pendidikannya dan lebih dari 40 ribu siswa yang mengungsi.
Selain masalah pendidikan, Wartiah mendorong pemerintah untuk terus memperhatikan masalah ketersediaan air bersih. Karena di sejumlah titik, air bersih masih sulit diperoleh. Begitu juga musholla darurat, ketersediaan MCK serta kebutuhan perempuan diharapkan tidak dilupakan oleh pemerintah. Yang tidak kalah pentingnya yaitu keberadaan Hunian Sementara (Huntara) yang sedang dibangun oleh pemerintah diharapkan bisa melayani korban gempa secara maksimal, mengingat musim hujan segera akan turun di NTB.(ris)
No Comments