Pascagempa, Pendakian Rinjani Sampai ke Segara Anak Masih Membutuhkan Waktu

Global FM
19 Mar 2019 16:07
2 minutes reading

Seorang pendaki sedang berpose dengan latar belakang danau Segara Anak ( foto ; Suara NTB/dok)

Mataram (Global FM Lombok)-  Gempa yang terjadi Minggu lalu (17/3), diperkirakan akan memperparah kondisi semua jalur penakian Gunung Rinjani. Untuk menstabilkan semua jalur pendakian sampai ke lokasi Segara Anak, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua tahun.

Hal itu dikatakan Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sudiyono kepada Global FM Lombok Selasa (19/3) di Mataram. Ia mengatakan, banyak retakan yang terjadi akibat gempa bumi, baik yang terjadi pada kurun waktu Juli- Agustus 2018 lalu dan Minggu 17 Maret lalu. Sehingga, TNGR membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menstabilkan retakan yang ada di jalur-jalur tersebut agar bisa dilewati para pendaki.

“Kondisinya semua jalur tidak bisa sampai ke Segara Anak ya, dengan gempa yang terjadi terakhir kemarin itu termasuk juga, terutama karena kondisinya masih sangat terjal. Kemudian jalur pendakian Sembalun juga tidak bisa sampai puncak Rinjani karena retakan-retakan masih banyak dan sangat berisiko. Mungkin butuh waktu untuk menstabilkan, mungkin satu, dua tahun, kita tak tahu,” katanya.

Sementara terkait dengan kegiatan Asia Pacifik Geopark Network (APGN) yang akan digelar September mendatang, TNGR akan berupaya untuk menyiapkan jalur pendakian yang aman. Namun hal ini tergantung dari ada atau tidaknya peserta yang memiliki minat khusus untuk mendaki Rinjani.

Ia mengatakan, pascagempa tahun 2018 lalu, pendakian Rinjani sempat dibuka pada bulan November, namun  pendakian tidak sampai destinasi Segara Anak. TNGR  akan tetap memberlakukan sistem tiket masuk elektronik ( e-ticketing) untuk membatasi jumlah pendaki. Untuk tahun 2019 ini, TNGR akan melakukan rapat koordinasi terkait kuota yang akan ditetapkan. Karena pada tahun 2018 lalu, TNGR membatasi jumlah pendaki seperti di jalur Sembalun maksimal 300 orang, Senaru 150 orang dan jalur Aiq Berik 100 orang. Sejak pendakian Rinjani ditutup tanggal 1 Januari lalu, izin pendakian belum dibuka oleh TNGR sampai saat ini. (azm)-

 

No Comments

Leave a Reply