Mataram (Global FM Lombok)- Pascagempa bumi yang melanda Lombok dan Sumbawa sejak akhir Juli lalu, kondisi pariwisata di daerah ini sudah mulai berangsur-angsur pulih. Kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara sudah mulai tampak. Hal ini terlihat dari jumlah kapal cepat yang beroperasi di Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara sebanyak rata-rata 12 unit per hari dari kondisi saat normal dulu sebanyak 28 unit per hari.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Mohammad Faozal mengatakan, pemulihan kondisi pariwisata tetap dilakukan. Tidak saja di Kabupaten Lombok Utara dengan andalan wisata tiga Gili ( Trawangan, Meno dan Air), pariwisata di Senggigi Lombok Barat juga sudah mulai berangsur – angsur normal. Kondisi itu terlihat dari hotel-hotel yang sudah mulai beroperasi, meskipun belum semuanya.
“Empat kluster destinasi wisata yang terdampak itu sudah mulai pulih. Misalnya di tiga Gili, bukan hanya di Gili Trawangan saja, traffick untuk Bali menuju tiga Gili itu sudah mulai ada. Dari hari ke hari terus meningkat dari 28 fastboat yang normal, sekarang sudah mulai 12 fastboat. Terus beransur naik, berikut juga di Senggigi dan area,” kata Faozal
Secara umum, Dinas Pariwisata NTB mencatat sekitar 60 persen destinasi wisata di NTB terkena dampak gempa. Hanya 40 persen destinasi wisata yang tidak terdampak. Kawasan yang tak terdampak gempa Lombok antara lain Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Lombok, Selong Belanak, Desa Wisata Sade dan lainnya. Meski sebagian destinasi wisata terdampak, Kementerian Pariwisata akan tetap mengalokasikan dana sebesar Rp 20 miliar untuk promosi pariwisata Lombok-Sumbawa. Promosi tetap harus dilakukan untuk membangkitkan pariwisata Lombok-Sumbawa yang terdampak gempa.
Pascagempa, tamu hotel sempat turun drastis. Dari data BPS terlihat, jumlah tamu yang menginap di hotel berbintang di NTB pada bulan Agustus 2018 sebanyak 36 ribu orang. Angka ini jauh menurun jika dibanding bulan Juli yang sebanyak 71 ribu lebih. Begitu juga tamu yang menginap di hotel non bintang bulan Agustus lalu sebanyak 53 ribu orang. Angka ini juga menurun jika dibandingkan dengan bulan Juli yang sebanyak 100 ribu orang.(azm)-
No Comments