Mataram (Global Fm Lombok)- Bencana gempa bumi yang terjadi di NTB tidak serta merta berpengaruh terhadap peningkatan angka kemiskinan di daerah ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, angka kemiskinan di Provinsi NTB menurun sebesar 0,42 persen dari bulan September 2017 menuju September 2018 kemarin. Pada bulan September 2018 kemarin, angka kemiskinan di Provinsi NTB sebesar 14,63 persen, sedangkan pada September tahun 2017 sebesar 15,05 persen.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Statistik Sosial pada BPS Provinsi NTB, Arrief Chandra kepada Global FM Lombok, usai menyampaikan rilis Selasa (15/1) di Mataram. Ia menyebutkan, jumlah penduduk miskin di NTB pada September 2018 lalu sebanyak 735.620 orang (14,63%). Angka ini jugva menurun sebanyak 1.840 orang (0,12%) jika dibandingkan dengan bulan Maret 2018 yaitu sebanyak 737.560 orang. Adapun posisi angka kemiskinan Provinsi NTB secara nasional berada pada urutan nomor delapan dari bawah.
“Kemiskinan kita menurun, dari September 2017 ke September 2018 itu menurun. Begitu juga dari Maret 2018 ke September 2018 juga menurun. Untuk di 14,75 persen itu di Maret 2018 menjadi 14,63 persen di September 2018,” kata Arrief Chandra, Selasa (15/01)
Arrief Chandra mengatakan, beberapa faktor yang mempengaruhi perhitungan angka kemiskinan di Provinsi NTB yaitu inflasi, distribusi pengeluaran dan jumlah penduduk, program bantuan kemiskinan dan sebagainya. Ia menilai, menurunnya angka kemiskinan di daerah ini karena program pemerintah yang menyentuh langsung kepada masyarakat, salah satunya seperti pembagian beras sejahtera (rastra).
Diakuinya, pada saat terjadinya gempa bumi di NTB, diprediksi angka kemiskinan akan meningkat. Namun berdasarkan data yang ada bahwa angka kemiskinan masih terjadi penurunan, meskipun cukup tispis. Karena dengan adanya bantuan dari pemerintah dan dari kalangan swasta terhadap korban gempa menyebabkan bencana gempa bumi tidak berdampak besar terhadap angka kemiskinan di NTB. (azm)-
No Comments