Mataram (Global FM Lombok)- Kondisi Bima beransur-ansur pulih. Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, SAR dan relawan masih melakukan gotong royong membersihkan lingkungan dan rumah warga yang rusak dihantam banjir. Pengungsi masih terdapat sekitar delapan ribuan orang yang sebagian besar berada di masjid-masjid.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB M Rum saat dikonfirmasi Global FM Lombok dari Mataram Kamis (29/12) mengatakan, untuk kebutuhan air bersih, Dinas Pekerjaan Umum memasang 22 hidran di lokasi-lokasi utama. Sumber airnya berasal dari PDAM Bima. Adapun sampah sisa banjir yang masih menumpuk di jalanan dan di gang-gang rumah sedang ditangani oleh tim gabungan bersama warga. Pemerintah juga menyewa alat berat untuk mempercepat penanggulangan sampah yang masih menumpuk.
“ Sudah ada 22 hindran umum yang dibangun oleh teman-teman Pekerjaan Umum Cipta Karya, lokasinya tersebar. (Airnya dari mana)? sumber airnya ada di PDAM Bima. (cara penanggulangan sampah)?, kami bekerjasama dengan TNI/Polri masyarakat semuanya. Kami juga sudah sewa alat berat loader dan dum truck untuk melakukan pembersihan sesegera mungkin” kata M Rum, Kamis (29/12)
Adapun ketersediaan logistik sejauh ini dinilai masih aman. Karena sumber logistik tidak saja berasal dari pemerintah, melainkan dari kalangan swasta, relawan dan warga NTB pada umumnya. Bantuan ke Kecamatan Wawo Kabupaten Bima disalurkan melalui heli milik SAR karena jembatan penghubung antara kota Bima ke wilayah Wawo terputus.
Menurutnya proses recovery Bima harus dilakukan secara terpadu. Ada tiga fokus yang akan dikerjakan nanti untuk mencegah banjir bandang di Bima yaitu pembangunan bendungan pengendali banjir, melakukan normalisasi sungai serta reboisasi hutan. Kerugian akibat banjir bandang di Kota Bima nyaris Rp 1 triliun. Sementara jumlah warga Kota Bima yang terdampak bencana banjir mencapai 105 ribu orang (ris)-
No Comments