Mataram (Global FM Lombok)- Sejumlah kelompok relawan sedang membangun hunian sementara baik di Lombok Utara maupun di Lombok Timur pasca-gempa yang memporak-porandakan daerah ini sejak tanggal 29 Juli lalu. Salah satu relawan yang kini membangun hunian sementara adalah Posko Penanggulangan Bencana Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI).
Koordinator Posko Penanggulangan Bencana PDUI dr.Kurnia Akmal kepada Global FM Lombok, Kamis (23/8) mengatakan, pihaknya berencana membangun sekitar 30 unit hunian sementara. Di tahap awal ini sedang dibangun 5 unit hunian sementara di Dusun Amor-Amor, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
Satu unit hunian sementara itu memiliki luas 5 x 5 meter yang terbuat dari bedek, kayu dan material bangunan tahan gempa. Idealnya, satu unit hunian sementara ditempati oleh satu KK, namun bisa ditempati oleh dua hingga tiga KK karena masih dianggap layak.
“Idealnya satu unit itu satu KK, namun apabila tak bisa seperti itu, satu unit ini untuk satu KK,misalnya 2-3 KK yang bisa masuk di dalamnya. Hunian sementara ini melebihi kapasitas satu tenda besar ukuran terpal 4×6 atau 5×7 meter, lebih layak hunian sementara ini. Sementara di terpal itu bisa dihuni 7-8 KK didalamnya. Jauh lebih layak dan aman di hunian sementara karena memiliki fondasi dan sanitasi juga kita sudah standarkan.” Kata Kurnia Akmal Kamis (23/8).
Kurnia Akmal mengatakan, jika pembangunan di Dusun Amor-Amor sudah selesai, pihaknya akan melakukan pembangunan hunian sementara di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Tentunya lokasi pembangunan disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang paling membutuhkan dan status lahan tempat berdirinya hunian sementara itu sudah bebas dari sengketa.
Satu unit hunian sementara ini berbiaya Rp 10 juta. Dana pembangunan berasal dari puluhan donatur yang masuk melalui Posko Penanggulangan Bencana PDUI dan Posko Terpadu Kampung Bahagia.
Berdasarkan data dari Posko Penanganan Darurat Bencana Gempa Lombok, hingga saat ini jumlah rumah yang rusak berat sudah mencapai angka 76.765 unit yang tersebar di Lombok dan Sumbawa. Sebanyak 402 ribu lebih warga masih berstatus sebagai pengungsi lantaran tak lagi memiliki rumah.(ris)
No Comments