Pandemi Covid-19, Aktivitas Bisnis Perusahaan Seluler Justru Tumbuh Positif

Global FM
11 May 2020 14:28
3 minutes reading

Jakarta (Global FM Lombok)- Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia menghantam sebagain besar usaha. Namun perusahaan telekomunikasi atau perusahaan seluler justru mencatatkan pertumbuhan aktivitas bisnisnya, salah satunya  PT XL Axiata Tbk (XL Axiata). Perusahaan ini berhasil mengawali tahun 2020 dengan kinerja yang kuat di tengah kompetisi industri telekomunikasi dan data yang terus meningkat.

Sejumlah indikator menunjukkan kemampuan XL Axiata mempertahankan kinerja di periode tiga bulan pertama setiap tahun yang biasanya sangat berat.

Pendapatan meningkat sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dan 1,3% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ). EBITDA juga meningkat 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) yang didorong oleh pertumbuhan revenue, efisiensi biaya dan implementasi IFRS16, sehingga pencapaian laba bersih juga meningkat secara signifikan sebesar Rp 1,5 triliun.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, tiga bulan pertama setiap tahun selalu menjadi periode yang berat bagi operator. “Namun, momentum positif dari kinerja 2019 ditambah dengan proposisi produk yang inovatif, serta kualitas jaringan yang kuat, telah berhasil membawa kami mewujudkan kinerja yang tetap kuat dan berkelanjutan di triwulan 1 2020.” Kata Dian Siswarini kepada Global FM Lombok, Senin (11/05)

XL Axiata berhasil meningkatkan penetrasi penggunaan smartphone mencapai 86% akhir triwulan 1. Keberhasilan tersebut turut mendorong kenaikan pendapatan data sebesar 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY), dan saat ini pendapatan dari data berkontribusi sebesar 91% dari total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan.

Total trafik sepanjang triwulan 1 tersebut meningkat 41% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) dan 7% dibandingkan triwulan sebelumnya (QoQ). Sejak memasuki masa anjuran bekerja dan belajar di rumah (WFH) di pertengahan Maret, seiring dengan merebaknya Covid-19, trafik data telah meningkat 15% dibandingkan periode sebelum WFH. Pada saat yang sama, XL Axiata meluncurkan program gratis 2GB per hari untuk membantu pelanggan dan masyarakat yang membutuhkan layanan data untuk membantu bekerja atau belajar dari rumah.

Total pelanggan XL Axiata di periode ini turun tipis menjadi 55,5 juta karena persaingan yang semakin ketat. Meski demikian, pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) tetap stabil di 36 ribu, sama dengan kuartal sebelumnya (QoQ) dan meningkat sebesar 6% dibandingkan dengan 1Q 2019 (YoY). Selain itu, XL Axiata juga mengenalkan beberapa penawaran baru selama triwulan 1, yaitu Fitur XTRA UNLIMITED TURBO dan Unlimited 1 jam untuk pelanggan layanan prabayar XL, dan paket Edu-Pack untuk pelanggan AXIS, juga myPRIOHOME untuk pelanggan pascabayar Prioritas.

Di sisi lain, beban usaha menurun 10% YoY dan menurun 13% QoQ. Hal ini bisa terjadi karena beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (-23% YoY dan -24% QoQ) sebagai hasil dari adopsi IFRS 16. Sementara itu, biaya interkoneksi dan biaya lainnya turun 9% lebih rendah YoY karena menurunnya interkoneksi dari trafik layanan voice. Biaya pemasaran juga turun 1% lebih rendah YoY karena terjadinya pergeseran pengeluaran ke digital.

Siapkan antisipasi Covid-19

Terkait dengan yang pandemi Covid-19, manajemen sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi pandemi tersebut untuk memastikan keberlangsungan layanan telekomunikasi bagi masyarakat di masa darurat saat ini.

Sejak kebijakan bekerja dari rumah diterapkan pada 17 Maret 2020, Perusahaan juga sudah menjalankan Business Continuity Plan untuk memastikan transisi pelayanan pelanggan bisa dilaksanakan dengan lancar. Untuk keperluan pembangunan jaringan, semua tetap berjalan sesuai dengan rencana, tidak ada penundaan yang berarti, dengan pengiriman peralatan dan material jaringan dikirimkan tepat waktu.

 “Pandemi Covid-19 akan mendorong pelanggan untuk beralih ke layanan digital. Banyak hal yang sebelumnya dilakukan secara manual kemudian dilakukan secara digital. Selain itu, ketika orang terus bekerja dan belajar dari rumah, kebutuhan akan akses internet akan terus meningkatkan permintaan layanan data. Selama periode ini, kami juga melihat pergerakan masyarakat keluar dari Jabotabek ke daerah lain. Sehingga, investasi berkelanjutan kami dalam membangun jaringan di seluruh Indonesia selama 3 tahun terakhir, terutama di luar Jawa, saat ini telah memberikan kami keunggulan bersaing. Karena kami meyakini bahwa peningkatan kebutuhan data harus sejalan dengan peningkatan kualitas jaringan,” jelas Dian.(ris/r)

No Comments

Leave a Reply