Pabrik Minyak Kayu Putih di Bima Butuhkan 1.000 Tenaga Kerja

Global FM
17 Dec 2019 08:29
2 minutes reading
Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah saat meresmikan beroperasinya pabrik minyak kayu putih di Bima, baru-baru ini. (Suara NTB/Humas NTB)

Bima (Global FM Lombok) – Pabrik minyak kayu putih yang dikelola PT. Sanggar Agro Karya Persada (SAKP) dan diresmikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE, M.Sc di Desa Oi Katupa Kecamatan Tambora Kabupaten Bima belum lama ini, membutuhkan 1.000 tenaga kerja. Hal itu disampakan Direktur Operasional PT. SAKP, Trianda Sembiring kepada Suara NTB, via telepon, Senin, 16 Desember 2019.

Menurut Trianda Sembiring, dari seribuan tenaga kerja yang dibutuhkan itu, sampai saat ini baru terserap sekitar 60 persen. ‘’Dengan luas lahan tanaman kayu putih saat ini sekitar 2.500 hektar, kita membutuhkan 1.000 tenaga kerja. Dan saat ini baru terserap 60 persen,’’ katanya.

Menurutnya, 60 persen tenaga kerja yang terserap tersebut tercatat sebanyak 600 orang. Sementara yang masih dibutuhkan sekitar 40 persen atau sebanyak 400 tenanga kerja. ‘’600 tenaga kerja terserap mayoritas warga lokal (Tambora dan Sanggar),’’ katanya.

Di samping itu, Trianda mengatakan bahwa bahan baku daun kayu putih yang diproduksi ada sebanyak 60 ton setiap hari. Dengan menghasilkan sebanyak 1 ton minyak kayu putih perhari.

‘’Kita targetkan 200 ton perhari. Tapi karena kekurangan tenaga kerja yang bisa diproduksi hanya 60 ton perhari,’’ katanya.

Trianda mengaku, minyak kayu yang diproduksi PT. SAKP baru dan hanya dipasarkan dalam negeri. Bahkan kebutuhan dalam negeri saja masih sangat jauh, dari 5.000 ton yang dibutuhkan setiap tahun.

‘’Kebutuhan minyak kayu putih yang baru tersedia hanya 450 sampai dengan 500 ton pertahun,’’ katanya. Selain kekurangan tenaga kerja, kendala yang dihadapi untuk meningkatkan produksi, yakni musim kemarau yang terlalu panjang serta sebaran hujan tidak merata sepanjang tahun yang membuat tanaman kayu putih mati.

‘’Hanya saja kendala musim ini bisa kita atasi dengan melakukan penyiraman menggunakan alat yang didatangkan dari luar negeri,’’ katanya

Sebelumnya juga Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE, menyambut baik mulai beroperasinya pabrik minyak kayu putih yang berada di Desa Oi Katupa Kecamatan Tambora Kabupaten Bima.

‘’Keberadaan pabrik ini akan memberikan dampak luas bagi masyarakat Kabupaten Bima,’’ katanya kepada Suara NTB, belum lama ini.

Menurut bupati, dampak utama yang dirasakan langsung, yakni tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Hal itu akan meningkatkan peningkatkan perekonomian masyarakat.

‘’Ini menciptakan lapangan kerja baru,’’ katanya

Tidak hanya itu, Bupati mengaku keberadaan pabrik yang mengolah kayu putih tersebut sebagai bukti, bahwa Kabupaten Bima memiliki potensi yang belum dikembangkan dengan baik.

‘’Ini sebagai bukti tanah kita sangat subur untuk menanam apa saja,’’ katanya. (uki)

No Comments

Leave a Reply