OTT Anggota Dewan, Walikota Kaget, Ketua Dewan Berduka

Global FM
16 Sep 2018 21:19
2 minutes reading

Walikota Mataram H Ahyar Abduh

Mataram (Suara NTB)-Dua petinggi eksekutif dan legislatif di Kota Mataram terkejut dengan terjaringnya bawahan mereka masing masing dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Jumat (14/9). Mereka akan menjadikan kasus ini sebagai bahan introspeksi internal agar kasus sama tidak terulang.

“Innalillahiwainnalilaihiraajiun. Tentu saya berduka dan ini menjadi beban tersendiri bagi kami untuk institusi dewan,” kata Ketua DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi, di temui disela sela penyegelan ruangan  Komisi IV, Jumat sore.

Pihaknya akan menghormati proses hukum di Kejaksaan. Samasekali tidak ingin mengintervensi apalagi melindungi oknum anggota dewan tersebut. Secara mekanisme, membahas sikap dan tindakan pada HM akan dilakukan bersama perangkat dewan lainnya.

Namun ia meminta semua pihak mengedepankan asas praduga tak bersalah, karena proses hukum masih berlangsung di Kejaksaan.

Mengenai anggaran Rp 4,2 miliar untuk rehabilitasi gedung sekolah terpapar gempa yang sudah disahkan, Didi Sumardi mengaku tidak tahu menahu. Tidak masuk akal menurutnya ketika oknum HM mengaku berjasa dalam  pengesahan anggaran tersebut, karena untuk  APBD  Perubahan masih dalam proses pembahasan.

“Ini kan baru sampai penetapan KUA-PPAS. Insha Allah Senin depan itu penyampaian nota keuangan APBD perubahan? Lalu item yang mana yang diklaim dana bencana itu? Karena ini kan tidak dibahas secara parsial, tapi secara keseluruhan,” jelasnya.

Sementara Walikota Mataram H. Ahyar Abduh mengaku kaget dengan penangkapan Kadisdik Sud dan oknum anggota dewan tersebut. “Tentusaja ini mengejutkan bagi saya,” ujarnya ditemui usai Salat Jumat di Mesjid Polda NTB.  Ia mengaku heran karena masih saja ada praktek suap dan pungli, padahal berkali kali mengingatkan jajarannya untuk menjauhi perilaku korup. “Sudah terlalu sering saya ingatkan kalau soal ini,” klaimnya.

Mengenai sanksi kepada Kadisdik, pihaknya belum membahas terlalu jauh. Karena masih dalam proses penyelidikan di Kejaksaan. Sementara sikapnya sebagai Walikota atas kasus ini, belum bisa diungkapkan secara khusus, termasuk rencana bertemu dengan Ketua DPRD Kota Mataram.  “Saya belum tahu detail masalahnya, coba saya cari tahu dulu,” pungkasnya. (ars)

 

No Comments

Leave a Reply