NTB Butuh Teknologi Penyimpanan Cabai untuk Jamin Stabilitas Harga

Global FM
30 Jul 2019 17:01
2 minutes reading

tanama cabai di pekarangan (global fm lomboik/dok)

Mataram (Global FM Lombok)- Harga cabai di Provinsi NTB sangat fluktuatif, tergantung musim serta ketersediaan stok. Di saat stok cabai menipis seperti sekarang ini, harga cabai melonjak tajam. Namun di saat musim panen dan stok melimpah, harga cagai justru anjlok dan merugikan petani. Karena itu, para petani di daerah ini membutuhkan teknologi untuk menyimpan komoditas hasil panen, termasuk cabai agar harganya tetap stabil.

Anggota Komisi II Bidang Pertanian dan Perdagangan DPRD NTB TGH Hazmi Hamzar mengatakan, saat ini tidak bisa lagi usaha pertanian dan penjualan komoditas hasil pertanian dilakukan dengan cara tradisional, namun harus diintervensi oleh teknologi berupa alat penyimpanan hasil panen komoditas tertentu. Pola ini harus dilakukan untuk memberi keuntungan yang sesuai, baik bagi petani maupun konsumen.

“Jadi ini barang tak pernah terpikirkan bagaimana cara mengawetkan, dibikin apa semestinya sehingga tidak pada saat turun harga masyarakat rugi karena tidak ada harganya. Kalau sedang rugi, ongkas untuk merusak tanaman cabai itu saja, masyarakat tidak mampu. Ketika harganya naik, petani sudah tidak memiliki cabai. Penanganan satu masalah tidak boleh instan, harus konstan,” kata Hazmi, Selasa (30/07).

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj. Putu Selly Andayani mengatakan, untuk menstabilkan harga cabai dan komoditas hasil pertaninan lainnya, maka harus disiapkan mesin penyimpan Controlled Atmosphere Storage atau CAS. Dengan adanya alat ini, hasil produksi pertanian bisa disimpan hingga enam bulan kedepan.

Harga cabai di pasar tradisional di NTB makin melonjak naik dan saat ini harganya sudah berada diatas Rp 80 ribu per kg. Harga cabai di NTB diprediksi akan terus melonjak naik, jika persediaan di dalam daerah terus berkurang.(ris)

 

No Comments

Leave a Reply