Normalisasi Saluran, Pemkot Mataram Ajukan Bantuan Jetter Truk

Global FM
18 Dec 2016 22:51
2 minutes reading

sampah di sungai

Mataram (Global FM Lombok)- Pada tahun ini, pemerintah Kota Mataram mengajukan usulan bantuan jetter truk atau mobil penyedot sedimen kepada pemerintah pusat. Alat tersebut bisa digunakan untuk melakukan normalisasi saluran di lingkungan padat penduduk, terutama pada musim penghujan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram H. Mahmuddin Tura Selasa (13/12) di Mataram. Ia mengatakan, banjir yang terjadi di Kota Mataram pada hari Sabtu kemarin disebabkan karena saluran yang ada tidak mampu menampung debit air yang masuk. Karena saluran di daerah tersebut belum dinormalisasi sehingga terjadi pendangkalan terutama di kawasan padat penduduk.

Pemkot Mataram mengharapkan pemerintah pusat memberikan bantuan mobil penyedot lumpur, meski diakui jatah bantuan kendaraan tersebut untuk Kota Mataram belum ada. Pemerintah Kota Mataram sendiri tidak mampu untuk membeli fasilitas tersebut karena harganya cukup mahal yaitu sebesar Rp 8 miliar per unit. Saat ini, pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum memiliki dua unit jetter truk yang akan diberikan kepada pemerintah kabupaten kota di Indonesia.

“Kita sudah mengirim proposal untuk meminta bantuan mobil jetter  di Dirjen Cipta Karya Kementerian PU. Disana informasinya ada dua unit yang akan disumbangkan pada daerah. Nah ini perebutan untuk minta itu. Karena harganya Rp 8 miliar, mau beli tidak mampu kita. Jadi nanti itu bisa menyedot sendimen atau lumpur di kawasan-kawasan saluran yang tidak bisa dijangkau oleh alat berat. seperti yang pak wali cerita di kawasan Karang Buaya. Itu sangat efektif. Karena sekali ngangkut volumenya bisa mencapai 10 kubik. Pakai besar disedot naik,”harap Mahdmuddin

Jika ada bantuan itu kata Mahmuddin, petugas bisa melakukan normalisasi saluran yang ada di lingkungan terutama kawasan padat penduduk. Kapasitas sendimen yang bisa dikeruk dalam sekali yaitu sebanyak 10 kubik. Namun, jika Kota Mataram tidak mendapatkan bantuan tersebut, pemerintah daerah akan berupaya mengadakan sendiri melalui APBD. “Itu bukan limbah berbahaya, lumpur sendimen bercampur lumpur dan banyak yang akan menampung,”katanya.(azm)-

 

No Comments

Leave a Reply