Nilai Cenderung Turun, Saat Yang Tepat Jual Saham Newmont

Global FM
4 Jul 2016 15:01
2 minutes reading
Seorang mengunjung melihat lokasi galian tambang PT Newmont Nusa Tenggara

Seorang mengunjung melihat lokasi galian tambang PT Newmont Nusa Tenggara

Mataram ( Global FM Lombok)- Anggota komisi XI bidang ekonomi keuangan DPR RI dapil NTB Willgo Zainar menilai harga saham pertambangan dunia cenderung menurun. Karena itu dia mendukung langkah pemerintah daerah yang ikut menjual sahamnya di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) kepada PT Medco Energy milik Arifin Panegoro.

Medco Energy lewat bendera anak perusahaannya PT AMI juga ikut membeli enam persen saham PT DMB milik pemprov NTB, Kabupaten Sumbawa dan KSB. Enam persen saham tersebut merupakan bagian dari 24 persen saham milik PT Multi Daerah Bersaing (MBD) yang merupakan perusahaan kongsi antara pemda (DMB) dengan Multi Capital milik Bakrie Group.

Willgo Zainar mengatakan, meski Newmont berganti pemilik, nantinya pemda tetap harus menagih segala kewajiban PT MDB yang belum disetorkan kepada pemerintah daerah seperti deviden yang tertunggak selama beberapa tahun.

“Ini saat yang sangat tepat untuk jual saham, jika ditunda harga saham mining terus turun baik di bursa saham maupun komoditasnya. Idealnya kita dapat harga yang terbaik tentu dengan segala kewajiban yang masih tersisa dari sekutu yang lama seperti Multi Capital. Harus ada penyelesaian yang belum diselesaikan kepada Pemda” katanya.

Menurut Willgo, pemerintah daerah tetap bisa mengontrol pertambangan Newmont meskipun tidak memegang saham di sana, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan, CSR dan lain sebagainya.

Sebagaimana diketahui, Medco Energy dikabarkan telah mencaplok sebagian besar saham atau sebanyak 82,2 saham PT Newmont. Medco Energy membeli saham milik Nusa Tenggara Partnership B.V milik Sumitomo dan Newmont sebesar 56 persen, saham PT MDB sebesar 25 persen, dan saham milik PT Indonesia Masbaga Investama sebesar 2,2 persen. Sehingga saham yang dikuasai Medco sebesar 82,2 persen.(ris)-

No Comments

Leave a Reply