Mataram (Global FM Lombok)- Sebanyak 60 nelayan tradisional di pulau Lombok sudah mulai menggunakan teknologi dalam mencari ikan sejak bulan Februari lalu. Teknologi yang mereka gunakan yaitu aplikasi m-Fish yang terdapat di telpon pintar para nelayan. Berkat alat bantu ini, para nelayan mengaku pendapatan mereka bisa bertambah karena bisa mendeteksi cuaca laut.
Bahrim dan Saiful Bahri adalah beberapa nelayan asal Pondok Perasi,kota Mataram yang sudah menggunakan teknologi ini. Ditemui di Mataram Sabtu (8/8) siang, mereka mengaku bisa mendeteksi kecepatan angin, pasang surut air laut, GPS bahkan bisa mendeteksi keberadaan plankton. Lokasi plankton menunjukkan adanya ikan dalam jumlah besar disekitar daerah tersebut.
Para nelayan mengaku rata-rata memperoleh ikan sekitar seribu ekor ikan tongkol sekali melaut setelah menggunakan aplikasi m-Fish. Dulunya mereka memperoleh ikan sekitar 300-400 ekor ikan sekali melaut. Alat ini memungkinkan para nelayan tidak lagi menangkap ikan disembarang lokasi, karena m-Fish memberi informasi terkait lokasi ikan dilaut.
“ Kalau dari sisi hasil tangkapan tergantung dari fitoplanktonnya. Kalau fitoplanktonnya ada di sekitar perairan Bali Lombok kita dapat. Sekarang kita tidak ngambang perginya. Paling banyak kita dapat 1000 ekor sekali melaut. “ kata Saiful.
Bahrim dan Saiful baru kembali dari Jakarta setelah bertemu dengan presiden terkait dengan demonstrasi teknologi yang digunakan oleh nelayan di wilayah Ampenan. Telpon pintar milik nelayan yang berisi aplikasi M-Fish merupakan pemberian dari perusahaan seluler XL bulan Februari lalu. Sebanyak 50 orang nelayan Ampenan dan 10 nelayan Labuan Haji Lombok Timur diberikan aplikasi ini untuk mempermudah dalam menangkap ikan.
Agus Setiawan, Regional Sales Manager Wilayah Lombok mengatakan, di seluruh Indonesia sebanyak 23 ribu nelayan menjadi target pemberian mFish. Tujuannya agar lebih banyak lagi nelayan di Indonesia yang menangkap ikan secara terarah serta tidak lagi tersesat karena dalam aplikasi M-Fish tersebut terdapat GPS. Di Lombok, para nelayan didampingi oleh LSM dalam penggunaan aplikasi ini sampai saat ini.
“Untuk hal ini, XL tidak selalu mendasarkan pada hitungan bisnis. Yang terpenting lebih dulu adalah bagaimana bisa menangkap kebutuhan masyarakat dan mampu menghadirkan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan itu. Masyarakat sudah bisa menyadari betapa besar manfaat dari layanan digital, maka dengan sendirinya permintaan atas layanan digital akan datang dan terus tumbuh” kata Agus(ris)-
No Comments