Mulai Tahun Ini Ada SMA Terbuka di NTB

Global FM
21 May 2014 17:02
2 minutes reading
Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Achmad Jazidie

Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Achmad Jazidie

Mataram (Global FM Lombok)-Mulai tahun ini provinsi NTB sudah memiliki Sekolah Menengah Terbuka atau SMA terbuka. Sekolah ini baru dilaksanakan di enam provinsi di Indonesia. Di NTB, SMA terbuka hanya dilaksanakan di SMA 1 Narmada Lombok Barat (Lobar). Siswa yang bisa bersekolah di SMA terbuka adalah lulusan SLTP yang tidak tertampung di SMA sederajat  karena terkendala oleh faktor ekonomi, geografis, waktu, sosial dan budaya atau siswa yang sudah drop out dari SMA.

Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Achmad Jazidie dalam kegiatan dialog interaktif di Mataram Rabu (21/05) mengatakan, pola pembelajaran di SMA terbuka yaitu dengan cara online. Dimana siswa akan diberikan fasilitas internet sebagai media interaksi dengan para guru. Namun ada saatnya mereka harus bertatap muka, termasuk pada saat menjalani ulangan atau ujian.

“Ulangan-ulangan tetap offline, komunikasi dengan guru, assignment tugas-tugas dari guru itu tetap dibawah kendali control seorang guru. Itu sekaligus bisa mengontrol keaktifan siswa. Jadi ujian itu offline, jadi tatap muka regular. Regular itu bukan dalam pengertian tiap hari . Terjadwal itu tetap ada di tempat kegiatan belajar”  kata Achmad Jazidie.

Achmad Jazidie mengatakan, tanggal 1 Juli mendatang SMA 1 Narmada sudah bisa menerima siswa baru untuk SMA terbuka dengan persyaratan yang sudah ditentukan. Siswa yang boleh masuk SMA terbuka yaitu mereka yang sudah lulus SLTP yang berusia antara 16 sampai 21 tahun.

Beberapa hambatan siswa yang bisa tertampung di SMA terbuka antara lain karena factor ekonomi seperti anak jalanan, pemulung, pengamen, pekerja anak, anak pelacur dan anak buruh migrant. Karena factor geografis seperti anak pedalaman, pulau terpencil atau terluar dan sekolah Indonesia di luar negeri. Faktor kendala waktu seperti atlet dan home schooling dan karena factor sosial seperti korban narkoba, miras, anak-anak terlantar, korban HIV Aids, anak lapas dan lain-lain.

Penyelenggaraan SMA terbuka ini diharapkan mampu memberi kontribusi terhadap Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah nasional yang ditargetkan sebesar 97 persen pada tahun 2020. Sebagai gambaran APK di NTB pada tahun 2012 masih berada pada angka 74,90 persen(ris)-

 

 

No Comments

Leave a Reply