Mataram (Global FM Lombok)-Memasuki minggu ke lima tahun 2015 ini, jumlah kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk aides agepty di NTB lebih dari seratus kasus. Dari angka itu, kasus tertinggi ada di Kota Mataram sebanyak 76 kasus dan Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 30 kasus. Jika mengacu pada angka per bulan ini, kasus DBD di NTB tahun ini diperkirakan meningkat dibandingkan dengan kasus tahun 2014 lalu sebanyak 813 kasus dengan satu orang meninggal.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan NTB, Eka Junaidi kepada Global FM Lombok, Senin (09/02) di Mataram. Ia mengatakan, dari jumlah itu hingga saat ini belum ada penderita DBD yang meninggal dunia. Namun, jumlah itu sebenarnya lebih besar dari data yang ada saat ini lantaran ada beberapa Kabupaten Kota yang belum melaporkan kasus DBD di wilayahnya.
“Kita telah mendapat laporan dari Kabupaten Kota, intinya adalah ada peningkatan kasus untuk bulan Januari ini memang ada peningkatan, ada 165 kasus pada bulan Januari sampai Minggu ke lima. Ini yang paling tinggi Kota Mataram tahun 2015 ini ada 76 kasus, kemudian di Kabupaten Sumbawa Barat ada 30 kasus. Ya lebih dari seratus, memang ini ada Kabupaten Kota yang belum bisa masuk, saya lihat yang besar-besar Kota Mataram dan KSB”, katanya.
Ia mengatakan, kasus DBD ini biasanya akan mengalami peningkatan sejak November lalu hingga April 2015, mengingat musim hujan masih akan terus terjadi. Terkait hal ini, ia mengatakan pihaknya telah bersurat kepada pemerintah Kabupaten Kota agar terus menggalakkan kebersihan lingkungan serta menangani pen derita DBD secara langsung.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga memberikan perhatian kepada daerah yang rawan bencana dan DBD dengan menambah obat-obatan dan lainnya. (ris/irs)-
No Comments