Mataram (Global FM Lombok) – Sampai saat ini belum ada kasus difteri yang ditemukan di Kota Mataram. Akan tetapi, pemerintah dan masyarakat harus mewaspadai wabah tersebut. Hal itu lantaran posisi Kota Mataram sebagai ibu kota provinsi NTB membuat pergerakan orang dan jasa cukup tinggi. Sehingga rentan mengalami kasus difteri.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Usman Hadi kepada Global FM Lombok, di Mataram, Senin (11/12). Difteri ini sendiri merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae. Penyakit berbahaya ini sudah kembali mewabah di Indonesia. Hingga November 2017, sebanyak 11 provinsi melaporkan kejadian luar biasa difteri dan 32 kasus di antaranya meninggal dunia.
“Di Kota Mataram mudah-mudahan tetap tidak ada. Tapi kita harus tetap waspada. Kota Mataram ini mobilitas masyarakat sangat tinggi. Jawa, Surabaya itu kan yang lagi KLB ya jangan sampai terjadi di Kota Mataram. Dan Jawa Timur, Surabaya kan KLB. Ini yang kita khawatirkan karena sebarannya melalui batuk, itu yang memudahkan untuk terkena itu’,katanya.
Ia menerangkan, sebaran wabah difteri ini sangat mudah karena sifatnya menular. Masyarakat dihimbau untuk memeriksa status imunisasi putra putrinya untuk mengetahui apakah itu sudah lengkap sesuai dengan jadwal. Selain itu, masyarakat harus menjaga kebersihan serta pola hidup sehat. Kalau ada anggota keluarga yang sakit demam, adanya bercak putih keabuan di bagian belakang tenggorokan, sesak serta sulit bernapas harus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Semua itu, adalah ciri-ciri wabah difteri. (dha)-
No Comments