Meski Banyak Kalah di Pilkada, Demokrat NTB Puas dengan Kinerja Kadernya

Global FM
7 Feb 2021 21:03
3 minutes reading
Ketua DPD Partai Demokrat NTB, TGH. Mahally Fikri memimpin rapat evaluasi Pilkada 2020. (Suara NTB/ndi)

Mataram (Global FM Lombok) -DPD Partai Demokrat Provinsi NTB menggelar rapat evaluasi kinerja internal partai, khususnya di tingkat daerah menyusul kekalahan di lima Pilkada serentak pada 9 Desember tahun 2020 lalu. Rapat dipimpin langsung Ketua DPD Demokrat NTB TGH Mahally Fikri dan dihadiri seluruh ketua DPC se-NTB dan anggota Fraksi Demokrat DPRD NTB di Mataram (5-7/2) pekan lalu.

Mahally Fikri yang dikonfirmasi mengatakan bahwa rapat evaluasi ini adalah upaya pihaknya untuk mengetahui akar masalah dan kendala yang dihadapi para kader partai selama perhelatan Pilkada Serentak tahun 2020 lalu. 

Menurut dia, kendati Partai Demokrat tidak memperoleh hasil ideal alias kurang beruntung. Namun pihaknya berbangga terhadap soliditas kader partai yang terlihat solid bergerak dan nyata berjuang mengamankan putusan partai yang merekomendasikan paslon kepala daerah di enam Pilkada yang diikuti Partai Demokrat. 

“Kecuali KSB yang kita memang tidak mengusung calon bupati dan wakil bupati. Untuk enam daerah itu, kami puas dengan hasil suara partai yang naik signifikan bila dibandingkan suara partai di Pemilu sebelumnya,” kata Mahally.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD NTB itu mengungkapkan, dari enam wilayah yang diikuti partainya, hanya satu paslon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Bima yang berhasil diantarkan kemenangannya. Sedangkan, lima wilayah lainnya, Partai Demokrat kalah dari paslon yang diusung parpol lainnya. “Tapi, kami bangga, tiga kader Demokrat di Lombok Tengah, Kota Mataram dan KLU, raihan suaranya naik signifikan,” tegas Mahally.

Terkait kekalahan Najmul Akhyar yang notabenenya adalah Cabup Petahana di KLU menurut Mahally, hal itu ansih bukan karena kader partai yang tidak solid bergerak. Namun dari hasil laporan kader serta pantauan langsung DPD, justru ada faktor lain yang menjadi pemicunya.

“Di survei memang sejak awal Pak Najmul unggul. Tapi di sisa seminggu menjelang pencoblosan ada faktor x yang tidak bisa saya sebutkan menjadi pemicunya. Biarkan faktor x itu menjadi konsumsi internal kami untuk kita lakukan perbaikan ke depannya,” jelas dia.

Ia memastikan, kekalahan di ajang Pilkada bagi Demokrat merupakan sasaran antara untuk melakukan perbaikan dan konsolidasi organisasi menjelang Pemilu 2024. Mahally menambahkan, jika melihat trend suara paslon yang diusung partainya, pihaknya optimis manakala Pemilu ke depan Demokrat akan bisa bersinar dan lebih baik dari pemilu sebelumnya. 

“Insya Allah, target kita untuk merebut kursi pimpinan DPRD NTB seperti Pemilu sebelumnya, kok saya yakin akan bisa. Ini dibuktikan kader kita solid dan tidak ada penghianatan saat Pilkada Serentak lalu,” tandas Mahally.

Terkait sanksi pada Ketua DPC dan jajarannya yang kalah di Pilkada lalu, ia memastikan, tidak ada langkah pemecatan atau sanksi berat lainnya terhadap kekalahan Demokrat di Pilkada NTB lalu. “Saya pastikan enggak ada pemecatan. Karena saya lihat langsung militansi kader berjuang kok. Yang penting kita sudah ikhtiar dan soal hasil itu adalah rahasia Allah SWT,” pungkasnya. (ndi)

.

No Comments

Leave a Reply