Mataram (Global FM Lombok)- Kasus Covid-19 varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia membuat seluruh daerah di Indonesia diminta meningkatkan kewaspadaanya, termasuk Provinsi NTB. Di Provinsi NTB aspek 3 T atau testing ( tes Covid ), tracing (penelusuran kontak erat) dan treatment atau tindak lanjut berupa perawatan bagi penderita covid-19 terus ditingkatkan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri Senin (20/12) mengatakan, aspek 3 T tersebut akan terus dimaksimalkan untuk mencegah penularan Covid dengan segala variannya. Begitu juga kegiatan vaksinasi akan terus dipercepat, baik di Pulau Lombok dan Sumbawa. Hal yang paling penting di NTB mendapat perhatian yang serius dari pemerintah pusat tentang vaksinasi karena di tahun depan akan ada kegiatan MotoGP.
“Itu bentuk kewaspadaan kita, tentunya di NTB dari aspek 3 T nya terus diperkuat yaitu testing, tracing dan treatmentnya. Percepatan vaksinasi juga terus kita dorong percepatannya baik di Lombok maupun Sumbawa. Dan tentunya prokes tidak boleh kendor ya” ujarnya.
Berdasarkan data per tanggal 19 Desember 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama di seluruh NTB baru mencapai 78,34 persen, dosis 2 sebanyak 53,18 persen, sementara dosis 3 atau booster untuk para nakes sebanyak 82 persen.
Selama beberapa bulan terakhir, kasus Covid di NTB memang tetap landai. Hingga kini kasus aktif yang tercatat di data resmi per 19 Desember 2021 sebanyak 125 kasus. Semua penderita Covid tersebut saat ini masih melakukan isolasi.
Sementara itu Asiten III Setda NTB dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan, terkait dengan kegiatan vaksinasi, pihaknya melakukan percepatan. Bahkan tim vaksinator sudah terbiasa jemput bola untuk daerah-daerah yang jauh atau di wilayah yang jumlah lansianya cukup banyak.
“Memang akhirnya kita vaksinasi berbasis desa, itupun kalua desanya besar kita bikin 2 atau 3 pos pelayanan. Nah tehniknya kita serhkan ke masing-masing desa karena mereka yang tahu situasi dan kondisi desanya. Nah untuk daerah-daerah yang banyak lansianya, daerah sulit ya atau daerah yang jauh, kita jemput bola. Tim ini yang jalan door to door,” katanya.
Di Kota Mataram, sebagai ibukota provinsi NTB, antisipasi terhadap potensi penyebaran virus Covid varian baru ini terus dilakukan. Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa mengatakan, sebagai langkah antisipasi penyebaran varian baru tersebut masyarakat diminta untuk memaksimalkan penerapan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi beberapa hari yang lalu.
“Dalam arahan tersebut juga bapak Presiden memberikan arahan yang jelas dan tegas bahwa pemberlakuan terhadap kedisiplinan prokes 5M, 3T (tracing, testing dan treatment) dan 1 vaksin itu harus mutlak diberlakuklan lagi, jangan kendor.”
Diakui Nyoman, saat ini kasus Covid-19 di Kota Mataram sangat landai. Bahkan pada Desember ini tidak ada tambahan kasus Covid-19. Meski demikian, penerapan prokes serta vaksinasi merupakan upaya yang sangat bagus untuk menangkal Omicron tersebut.
Penerapan prokes yang ketat juga menjadi pedoman dalam penanganan Covid-19 terutama pada saat momentum liburan natal dan tahun baru.
Seperti yang diketahui, Kemenkes memastikan bahwa saat ini ada tiga kasus konfirmasi Omicron di Tanah Air. Mereka adalah para pelaku perjalanan luar negeri.(ris/Zainudin Syafari)
No Comments