Mataram (Global FM Lombok)- Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roojiun, TGH. Muhammad Syukron, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ikhlashiyah, Desa Sisik, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) wafat pada Sabtu (13/03/2021) kemarin. Tuan Guru yang dikenal sangat bersahaja ini mengehembuskan nafas terakhir menjelang shalat Magrib di lingkungan Ponpesnya.
Almarhum dimakamkan pada hari Minggu (14/03/2021) di lingkungan madrasah atau Ponpes yang diasuhnya. Almarhum diantar oleh belasan ribu pelayat yang datang dari sejumlah daerah di Pulau Lombok. Maklum, almarhum semasa hidupnya sangat aktif berdakwah dan memenuhi undangan jamaah sampai ke pelosok-pelosok desa.
Selain puluhan Tuan Guru, sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat terlihat melayat ke rumah duka seperti Wakil Bupati Loteng Dr. H.M Nursiah, Mantan Bupati Loteng H.M Suhaili FT dan sejumlah pejabat dan tokoh-tokoh lainnya.
“Almarhum kelahiran Sisik, 31 Desember 1959 ini meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Beliau nyantri di Pondok Pesantren Attohiriyah Alfadhiliyah (Yatofa) Bodak dibawah asuhan TGH Fadhil Thohir,” kata Dr. Abdul Aziz yang memebacakan riwayat singkat almarhum saat pemakaman berlangsung.
Ponpes Al-Ikhlashiyah didirikan tanggal 18 Agustus 1991 silam dengan program pendidikan formal dan non formal. Pendidikan non formal yaitu dengan menyelenggarakan ngaji kitab kuning kepada semua santri-santrinya.
Barulah pada tahun 2005, almarhum mendirikan sekolah formal berupa SMP Islam. Selanjutnya tahun 2008 mendirikan Madrasah Aliyah dan tahun 2017 menyelenggarakan pendidikan TK.
“Cita-cita beliau yaitu mencetak generasi yang mampu membaca kitab kuning, memahami Islam secara kaffah dan melanjutkan dakwah Rasulullah SAW,” kata Aziz, yang merupakan salah seorang santrinya yang kini menjadi dosen di UIN Mataram.
TGH Muhammad Hulaimi saat menyampaikan kata-kata Ta’ziah dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa almarhum tidak pernah mengeluh sakit. Justru beberapa jam sebelum wafat, almarhum sempat mengisi pengajian di salah satu desa di Lombok Tengah.
“Semangat dakwah beliau sangat tinggi. Tidak pernah mau dijemput jika ada undangan. Beliau datang sendiri pakai sepeda motor. Saya sempat bertemu sekitar jam 6 sore di jalan. Beliau akan pulang setelah mengisi pengajian. Namun setelah magrib dapat kabar beliau telah wafat. Tidak disangka-sangka, namun itulah takdir Allah” kata TGH Hulaimi.
TGH M Syukron dikenal sebagai Tuan Guru atau pendakwah yang sangat bersahaja, berilmu tinggi dan tawadhu. Pengajian disampaikan dalam bahasa Sasak untuk memudahkan jamaah memahami isi dakwah tersebut. Isi dakwahnya selalu renyah dan menarik, terlebih cerita-cerita yang jenaka selalu disisipkan oleh Tuan Guru sebagai selingan. Beberapa tahun terakhir, sejumlah anak-anak muda membuat konten dakwah TGH M Syukron di kanal Youtube agar pesan dakwah mampu tersampaikan secara lebih luas.
“Sangat banyak jasa-jasa beliau. Cita-cita luhurnya luar biasa. Belau telah mewakafkan dirinya untuk dakwah agama. Semoga kita mampu meneruskan perjuangan beliau,” kata Dr Selamat Al-Ikhlas. (ris)
No Comments