Menengok Cidomo di Gili Trawangan, Harga 1 Unit Setara Mobil Mewah

Global FM
16 Dec 2015 12:14
2 minutes reading
Cidomo di Gili Trawangan

Cidomo di Gili Trawangan

Gili Trawangan ( Global FM Lombok)- Gili Trawangan sudah menjadi andalan wisata di Kabupaten Lombok Utara (KLU) sejak lama. Pulau kecil seluas 300 hektar ini menjadi magnet wisatawan asing karena keindahannya. Ditambah lagi dengan larangan kendaraan bermotor di pulau ini membuat daya tariknya semakin bagus karena lingkungan menjadi terjaga dan bebas polusi.

Untuk transportasi sehari-hari, penduduk dan wisatawan di Gili Trawangan menggunakan cidomo dan sepeda. Cidomo yang beroperasi di pulau ini sangat terbatas yaitu hanya 32 unit dan 42 dongol untuk angkutan barang. Jumlah ini sesuai dengan peraturan warga setempat. Tidak heran, karena pentingnya cidomo ditempat ini ditambah dengan terbatasnya armada yang boleh beroperasi membuat harganya sangat mahal.

Menurut penuturan salah seorang kusir cidomo Gili Trawangan I Gede Sadra, harga satu unit cidomo bersama trayeknya bisa mencapai 700 sampai 800 juta rupiah. Hotel-hotel berbintang di Gili Trawangan berani membeli dengan harga yang tinggi untuk kendaraan tamu-tamu hotel. Gede Sadra yang bekerja untuk Hotel Ombak Sunset mengaku siap melayani tamu-tamunya selama 24 jam dengan cidomo.

Cidomo yang beroperasi di Gili Trawangan berada dibawah koordinasi Koperasi Janur Indah. Operasional cidomo di Gili Trawangan memiliki ship pagi, siang, sore dan malam. Satu unit cidomo bisa menghasilkan 1 juta rupiah dalam satu ship saja, sehingga dalam satu bulan, satu unit cidomo menghasilkan uang puluhan juta rupiah. Jumlah ini tentu mengalahkan pendapan cidomo di pulau Lombok yang upahnya relative jauh lebih kecil.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB Lalu Muhammad Paozal mengakui, harga izin trayek cidomo di Gili Trawangan sudah mencapai angka 1 miliar per unit. Hotel besar berani membayar dengan harga tinggi karena jumlahnya sangat terbatas. Meskipun kebanyakan cidomo ini dimiliki oleh orang asing, namun dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar sangat besar.

” Kalau bicara siapa yang punya sekarang sudah tidak relevan lagi. No problem. yang penting dia mampu menghidupi masyarakat sekitar” Ujarnya

Yang menjadi persoalan cidomo di Gili Trawangan yaitu pakan kuda yang masih terbatas, sehingga didatangkan dari pulau Lombok. Harga satu karung rumput antara 60 – 70 ribu per karung. Disamping itu perawatan kuda juga harus dilakukan dengan biaya sekitar Rp 500 ribu per bulan. Adapun pendapatan kusir cidomo di Gili Trawangan berkisar antara 7 sampai 10 juta per bulan. (ris)-

No Comments

Leave a Reply