Mataram (Global FM Lombok)- Kemajuan teknologi informasi memiliki dampak positif serta negatif, sehingga diperlukan sinergitas yang baik oleh para penggerak media massa.Berita maupun informasi yang akan dipublikasikan oleh media massa harus mengandung nilai yang edukatif, peningkatan intelektual anak, mengadung nilai budaya, agama dan informasi bersifat netral.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Setda Provinsi NTB, Imhal saat membuka Diskusi Publik Melawan Bahaya Hoax, yang digelar Samalas Instutute, Kamis (16/3) di Aula MAN 2 Mataram. Imhal menyatakan, informasi yang bersifat fitnah, menyesatkan, bohong dan menonjolkan kekerasan akan merusak tatanan kehidupan maupun harmonisasi di masyarakat.
Untuk itulah media masa, menginformasikan ke publik hal-hal yang membangun serta informasi yang mendidik sehingga berkolerasi dengan kemajuan pembangunan sumber daya manusia.
Sementara itu, Direktur Samalas Institute Darsono Yusin Sali megatakan, diskusi publik ini digelar dalam rangka meningkatkan pemahaman generasi muda utamanya para pelajar sehingga tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang menyesatkan. Terlebih para pelajar dan mahasiswa merupakan pengguna media internet terbesar sehingga perlu diberikan pemahaman yang baik.
Dirinya mengakui, berita hoax yang langsung dicerna tanpa ada pemahaman yang mendalam akan berimpilikasi terhadap hal-hal yang merusak dan menyesatkan. Oleh sebab itu, pihaknya menggagas kegiatan ini untuk memfilter dan meningkatkan pemahaman kepada para pelajar maupun mahasiswa sehingga tidak mudah terpengaruh berita bohong dan menyesatkan.
Diskusi Publik Melawan Hoax di ikuti 130 orang yang berasal dari Pengurus OSIS SMA se Kota Mataram dan beberapa perwakilan BEM di Mataram. Diskusi yang mengangkat tema “Peran Media Massa Dalam Menangkal Bahaya Hoax dan Upaya Merawat Keutuhan NKRI” ini , menghadirkan narasumber dari PWI, IJTI dan KPID NTB.(ris)
No Comments