Mataram (Global FM Lombok)- Wakil gubernur NTB H.Muhammad Amin mengatakan, masyarakat di NTB harus kompak dalam mengatasi ancaman teroris di daerah ini. Hal itu menyusul penggerebakan teroris yang dilakukan oleh tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, Subden A Brimob Bima dan Polres Kota Bima pada Senin (15/02) kemarin di Kota Bima, yang berujung pada tewasnya terduga teroris bernama Fajar alias Chan karena ditembak aparat.
Dalam peristiwa itu, aparat juga mengamankan IM seorang warga yang berada di rumah milik DW, di RT 02 RW 01 yang merupakan lokasi penggerebekan.
Kepada Global FM Lombok, di kantor gubernur NTB, wakil gubernur NTB H.M.Amin mengatakan, tindakan refresif aparat dengan menembak terduga teroris diyakini sudah sesuai dengan aturan. Hanya saja, persoalan teroris ini menurutnya tidak bisa hanya diserahkan kepada aparat, namun juga semua kalangan masyarakat dengan ikut terlibat dalam pencegahan teroris.
“Saya minta ada rasa solidaritas kolektif dari seluruh masyarakat, bahwa menghadapi yang namanya teror itu harus kompak. Kemudian tidak saja diserahkan kepada aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum yang melakukan tindakan refresif itu saya kira pasti sudah sesuai dengan prosedur dan protapnya. Tidak ada masalah’, katanya.
Ia mengatakan, meski insiden penembakan teroris ini terjadi di NTB. Namun bukan berarti NTB merupakan sarang teroris. Kondisi ini menurutnya tidak bisa digeneralisasi karena sipatnya kasuistis. Hanya saja, insiden ini memang tidak menguntungkan bagi daerah ini. (irs)-
No Comments