Mataram (Global FM Lombok)- Masyarakat di Lombok Timur dan Lombok Utara membutuhkan penyembuhan trauma (trauma healing) pasca-gempabumi yang terjadi Minggu (29/7) lalu. Banyak masyarakat yang samasekali belum berani masuk rumah lagi setelah kejadian itu. Ditambah lagi dengan masih adanya potensi gempa susulan.
Sejumlah lembaga baik dalam negeri maupun lembaga asing menawarkan jasanya untuk memberikan upaya penyembuhan pada taruma pasca-gempa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara mempersilahkan lembaga manapun yang ingin berkontribusi bagi kemasalahan sosial pasca-bencana.
Kabid Kesiapsiagaan BPBD Lombok Utara Putu Budi Ariawan mengatakan, pihaknya mengharapkan agar trauma anak-anak pasca-gempa bisa disembuhkan. Tidak hanya menyasar anak-anak yang tinggal di pengungsian utama, namun diharapkan bisa mengakses anak-anak yang tinggal pengungsian mandiri di daerah pelosok.
“Kami bisa bekerjasama nanti, kami juga berharap selain yang belum terdata, untuk edukasi ini ada beberapa tempat lokasi pengungsian yang ada.Teman-teman Project Karma mungkin bisa mengadakan edukasi, trauma healing atau hiburan untuk anak-anak yang ada di pengungsian yang sudah terdata maupun yang belum terjangkau, “ katanya.
Salah satu lembaga asing yang melakukan program penyembuhan trauma anak-anak di Lombok Utara dan Lombok Timur yaitu Project Karma. Glenn Hulley, pendiri Project Karma mengatakan, pihaknya menawarkan bantuan pelatihan dan hiburan bagi anak-anak korban bencana. Mereka lebih tertarik melakukan program ini di daerah yang kemungkinan luput dari perhatian pemerintah. Selain itu, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram juga mengirim tiga orang psikolog ke korban gempa untuk melakukan trauma healing kepada anak-anak korban gempa di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara dan Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur.(ris)
No Comments