Masih di Pengungsian, Pemda Lotim Berencana Relokasi Jemaat Ahmadiyah

Global FM
24 Jan 2019 15:54
2 minutes reading

Pascapenyerangan rumah Ahmadiyah di gereneng, Mei 2018

Mataram (Global FM Lombok)- Jemaat Ahmadiyah yang terusir dari kampung halamannya di Desa Gereneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tahun 2018 lalu hingga kini masih tinggal di pengungsian. Pemda Lotim berencana merelokasi mereka di satu tempat yang cukup jauh dari pemukiman warga. Lokasinya di Kecamatan Pringgabaya, dekat dengan markas Kompi TNI.

Wakil Bupati Lotim, H. Rumaksi kepada Global FM Lombok di Mataram, Rabu (23/1) mengatakan, saat ini Pemda Lotim sedang mencari lahan seluas satu hektar sebagai tempat merelokasi jemaat Ahmadiyah. Langkah ini dilakukan karena keberadaan mereka mendapat penolakan dari masyarakat di Lotim. Dia meyakini, kebijakan relokasi ini akan meredakan persoalan sosial yang menyangkut Ahmadiyah di daerah ini.

“Sekarang ini Ahmadiyah tetap menjadi persoalan, kami mencoba untuk merelokasi ke Kecamatan Pringgabaya kira-kira di dekat Kompi D. Ini sudah kami bicarakan dengan Forkopimda, kelihatannya Forkopinda setuju. Direlokasi kesana untuk penggajaannya karena ada Kompi disana dan agak jauh dari pemukiman, mungkin ini akan lebih aman,” kata H.Rumaksi, Rabu (23/1)

Rumaksi mengatakan, awalnya jemaat Ahmadiyah akan direlokasi ke wilayah Sembalun, Lotim, namun warga setempat juga melakukan penolakan. Sehingga relokasi di wilayah Pringgabaya menjadi pilihan terakhir.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB H. Ahsanul Khalik mengatakan, rumah milik kelompok Ahmadiyah yang dirusak massa di Desa Gereneng sudah diberikan dana perbaikan oleh Pemprov NTB sebesar Rp 40 juta untuk masing-masing rumah. Namun Wakil Bupati Lotim  Rumaksi memastikan bahwa rumah yang dirusak itu belum diperbaiki karena masih adanya penolakan tersebut.

Sebagaimana diketahui, pada Bulan Mei 2018 lalu, sebanyak 8 KK atau 23 warga jemaat Ahmadiyah di Desa Gereneng dirusak oleh sekelompok massa. Jumlah rumah yang rusak saat itu sekitar delapan unit rumah. Mereka sempat dievakuasi di Mapolres Lombok Timur sebelum akhirnya dipindahkan ke Loka Latihan Kerja Lombok Timur di Kecamatan Selong.(ris)

No Comments

Leave a Reply