Masalah Infrastruktur dan Pengelolaan Limbah Industri Tahu Jadi Aduan Warga ke Lalu Pelita Putra Saat Reses

Global FM
18 Feb 2023 20:42
2 minutes reading

Praya (Global FM Lombok)- Anggota DPRD NTB Lalu Pelita Putra melaksanakan kegiatan reses pertama tahun 2023. Anggota DPRD NTB asal dapil 8 NTB Lombok Tengah itu telah melakukan reses di sejumlah titik.

Pada Kamis sore (17/2) kemsrin politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu reses di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah.

Dalam kesempatan bertatap muka dengan masyarakat, anggota Komisi IV DPRD NTB itu menerima sejumlah aduan dari masyarakat. Yang paling dominan adalah masalah pembenahan infrastruktur hingga rehab sarana ibadah.

“Jadi pada umumnya yang banyak muncul adalah persoalan infrastruktur khususnya penataan jalan lingkungan, itu yang dominan. Termasuk juga sarana ibadah. Ada juga usaha ekonomi produktif, seperti memsupport kegiatan ayam petelur, bebek dan lain-lain,” katanya.

Sejauh ini, aspirasi yang dinilainya cukup menarik adalah terkait dengan pembuangan limbah pada industri tahu yang ada di Desa Puyung. Diakuinya, produksi tahu dari Desa Puyung telah sangat dikenal masyarakat, terutama di Lombok Tengah.

Dijelaskan Pelita, ada persoalan yang muncul dalam pembuangan limbah industri tahu tersebut. Apalagi saat musim kemarau tiba. Limbah yang seharusnya mengalir ke sungai menjadi terhambat karena tak ada air mengalir.

“Ada satu yang menarik di Puyung, terkait industri tahu di dekat kantor desa. Ada masalah di situ terkait pengelolaan limbah, yang jadi masalah kalau musim kemarau tidak ada yang ngalir ke sungai. Kalau musim hujan tidak ada maslaah,” jelasnya.

“Ketika musim kemarau bisa menimbulkan bau. Dibutuhkan intervensi pemerintah daerah, baik kabupaten atau provinsi. Nanti saya sampaikan ke leading sector terkait,” sambungnya.

Dalam waktu dekat, ia akan melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang dinilai punya otoritas menyelesaikan persoalan tersebut.

“Nanti kita carikan jalan keluar sehingga tidak lagi menjadi keluhan masyarakat sekitar. Bahkan sentra produksi tahu Puyung ini ada di dekat kantor desa. Ini yang mendesak,” jelasnya.

Lebih jauh, Ketua DPC PKB Lombok Tengah itu mengaku, pada masa reses kali ini, pihaknya menerima begitu banyak permintaan untuk dikunjungi oleh masyarakat. Ia mengaku mengapresiasi hal tersebut.

“Untuk reses pertama di 2023 ini 14 titik. Tetapi jujur yang sudah meminta lebih dari 20 titik. Nanti kami upayakan untuk hadir menemui masyarakat,” jelasnya.(ris)

No Comments

Leave a Reply