Mataram (Global FM Lombok)- Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Hasnayati mengatakan, pemerintah akan tetap menyalurkan bantuan logistik kepada para pengungsi korban gempa khususnya pengungsi menetap, meski status tanggap darurat bencana di Mataram sudah berakhir tanggal 25 Agustus lalu. Akan tetapi, jumlah bantuan yang disalurkan ini diakuinya tidak akan bisa mencukupi untuk semua pengungsi yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Hasnayati, Kamis (30/8) di Kantor DPRD Kota Mataram. Dia juga tidak bisa memastikan ketersediaan stok logistik akan aman sampai berapa bulan. Saat ini, para pengungsi hanya mengandalkan bantuan logistik dari pemerintah. Pasalnya, bantuan logistik yang bersumber dari lembaga swasta atau donatur yang dulu disalurkan melalui pemerintah sudah tidak ada lagi. Pemerintah mengharapkan warga untuk mandiri dengan tetap bekerja meski berada di tempat pengungsian.
“Namanya juga bantuan kan tidak akan mungkin bisa untuk memenuhi segala kebutuhannya. Ya kita sesuaikan dengan kondisi kita. Dia juga kan pengungsi dididik untuk mandiri. Kota Mataram kan beda dengan kabupaten lain, perekonomian kita ada jasa jadi tidak seperti kabupaten lain yang hanya andalkan pertanian dan pariwisata. Kalau kita kan di samping mengungsi, suaminya masih bisa bekerja bisa jadi buruh, masih jadi pedagang”,katanya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram per 21 Agustus lalu, jumlah pengungsi di Kota Mataram mencapai 103.389 orang yang tersebar di 1.022 titik. Akan tetapi, saat ini jumlahnya diperkirakan sudah banyak berkurang lantaran warga sudah banyak yang kembali ke rumahnya, kecuali pengungsi permanen lantaran rumahnya rusak berat. Bagi pengungsi yang rumahnya rusak berat, akan diusulkan untuk dibuatkan rumah hunian sementara (huntara). (dha)
No Comments