Mandalika akan Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata Halal Terbesar Dunia

3 minutes reading
Wapres Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Silaturahmi dan Peresmian Bank Wakaf Mikro (BWM) ATQIA di Desa Bonder (Global FM Lombok/ist)

Praya (Global FM Lombok) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok akan dikembangkan menjadi kawasan wisata halal terbesar di dunia. Penegasan ini disampaikan oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin setelah mendapat pemaparan dan melihat secara langsung kawasan Mandalika selama kunjungannya di Lombok.

Pada saat menghadiri acara Silaturahmi dan Peresmian Bank Wakaf Mikro (BWM) ATQIA di Desa Bonder, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (20/02) Wapres memuji pengembangan Mandalika sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. “Industri halal yang paling membanggakan justru berada di NTB, di Mandalika. Ini yang memiliki potensi besar yang akan kita kembangkan menjadi wisata halal terbesar di dunia,” tegas Wapres dihadapan ribuan tamu undangan.

Wapres mengatakan, saat ini pemerintah sedang mengembangkan industri halal dalam sejumlah aspek yang penting. Tak hanya di bidang pariwisata, namun juga dalam bidang ekonomi keummatan. Terlebih pemerintah telah membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Baca Juga : Gubernur Minta Pengenalan Inklusi Keuangan Ke Lingkungan Sekolah

Melalui lembaga tersebut, Indonesia berupaya mempercepat optimalisasi industri halal yang memberi manfaat bagi masyarakat secara nasional.
Selama ini, Indonesia kata Wapres hanya berkegiatan dalam pemberian sertifikat halal atau menstempel produk halal, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Namun Indonesia belum menjadi produsen halal.

“Karena itulah yang kita inginkan, Indonesia ke depannya menjadi produsen halal terbesar di dunia. Karena itu kita ingin kembangkan industri halal dan juga mengembangkan wisata halal,” katanya.

Di lembaga keuangan, tidak hanya yang bersekala besar, namun yang sekala kecil juga sedang digenjot, misalnya dengan menghadirkan BWM ini. Lembaga keuangan ini untuk memberikan kemudahan modal usaha bagi masyarakat kecil. Nantinya, pemberian modal usaha kepada nasabah tak hanya mentok sampai Rp 3 juta, namun bisa sampai Rp 10 juta jika nasabah tersebut memiliki potensi untuk berkembang.

Baca Juga : Wapres bersama Gubernur NTB Tinjau RTG di Dusun Gontoran Barat

“Memang BWM jalannya agak pelan karena masih menunggu donasi, namun kita dorong agar CSR dari BUMN itu bisa nanti untuk membangun BWM.Insya Allah keinginan Gubernur agar semua Pondok Pesantren kebagian BWM bisa terwujud,” terangya.

Wapres mengatakan, NTB memiliki potensi untuk berkembang, baik di bidang wisata halal maupun industri keuangan syariah. Ada banyak komoditas atau kerajinan tangan seperti tenun, kerajinan perak, mutiara dan puluhan jenis produk lainnya yang memiliki kualitas ekspor.

Ia mengharapkan agar Pondok Pesantren tak hanya sebagai pusat untuk menyiapkan para kyai atau tokoh agama di masa yang akan datang, namun juga sebagai tempat melakukan penguatan umat atau pemberdayaan ekonomi masyarakat.”Ini untuk menghilangkan kemiskinan. Jangan menjadi umat yang lemah,” tegasnya.(ris)

1 Comment

Leave a Reply