Majukan BUMD, Butuh Restrukturisasi dan Inovasi

Global FM
9 Nov 2018 17:04
2 minutes reading

RUSLAN TURMUZI

Mataram (Global FM lombok)- Kalangan DPRD NTB menyoroti kinerja sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dinilai belum menunjukkan performa yang baik. Salah satu indikatornya adalah kebanyakan dari mereka belum mampu berkontribusi bagi daerah dalam bentuk pembagian deviden sesuai dengan jumlah yang ditargetkan. Untuk memacu kinerja BUMD di lingkup Pemprov NTB, pemerintah daerah diminta untuk melakukan restrukturisasi management serta menuntut lahirnya inovasi-inovasi bisnis.

Anggota DPRD NTB Drs. H Ruslan Turmuzi kepada Global FM Lombok mengatakan, core bisnis dan rencana usaha BUMD haruslah lebih baik ditengah tantangan dunia usaha yang semakin ketat ini.”Kondisi BUMD tidak banyak berkontribusi atau membagi deviden dalam rangka peningkatan PAD salah satu sebabnya karena core bisnisnya atau businness plan yang harus sesuai dengan kondisi sekarang. Serta jangan lupa untuk restrukturisasi manajemen dengan melakukan seleksi pegawai agar lebih profesional. Jangan rekrut pegawai berdasarkan balas jasa”katanyaya.

Keluhan sebagian pengurus BUMD karena kurangnya penyertaan modal untuk membuat unit usaha baru atau untuk membiayai efektivitas usaha, hal itu dinilai bukan persoalan yang utama. Sebab aspek permodalan dalam dunia usaha tidak selamanya yang paling penting lantaran aspek lain berupa pasar produk, metode penjualan, alat produksi dan manajemen tidak kalah pentingnya untuk terus diperbaiki.

“Jadi modal itu nomor sekian sebagai syarat menjalankan usaha dengan baik. Kita kenal istilah 5 M yaitu market, terus method, machine, management barulah money atau uang,” katanya.

Ruslan mengatakan, untuk urusan permodalan, BUMD tidak harus mendapat tambahan modal dari pemerintah daerah dalam bentuk penyertaan modal. Namun mereka juga bisa bekerjasama dengan pihak manapun misalnya dari kalangan swasta dalam rangka meningkatkan performa usahanya. BUMD sesuai dengan kewenangan yang diberikan memiliki kebebasan untuk berkreasi sesuai dengan peluang bisnis yang terbuka di dalam daerah.

” Banyak yang tren kan sekarang di NTB misalnya pengembangan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. BUMD yang memiliki core bisnis yang sesuai bisa masuk disana,” ujarnya.

Menurut Ruslan, kebijakan restrukturisasi manajemen BUMD memiliki momentum yang tepat saat ini karena Pemprov NTB dinakhodai oleh pimpinan yang baru. Mereka tentu memiliki semangat baru dalam memajukan perusda.Karena itulah manajemen sejumlah perusda yang belum memberikan kontribusi yang sesuai untuk Pemda harus dibenahi.

“PAD yang bersumber dari kontribusi BUMD selalu menurun setiap tahun. Lebih lebih BUMD yang sudah dibubarkan seperti PT DMB, kan sudah tidak ada lagi pendapatannya. Sementara BUMD yang lain jumlah kontribusinya juga terus turun. Ini harus menjadi perhatian Pemda” kata Ruslan.(ris)

No Comments

Leave a Reply