Mataram (Global FM Lombok) – Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tercatat sebagai kabupaten yang memiliki angka pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi NTB tahun 2019. Berdasarkan data BPS Provinsi NTB, pertumbuhan IPM Loteng sebesar 1,53 persen, disusul Kabupaten Lombok Timur 1,35 persen dan Kabupaten Dompu sebesar 1,28 persen.
Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS NTB, Ir. I Gusti Lanang Putra saat rilis perkembangan IPM di kantornya, Senin (17/02) mengatakan, angka IPM Kabupaten Loteng tahun 2019 sebesar 66,36 dan berada di kategori sedang. Selain Loteng, sejumlah kabupaten lain di NTB yang berada di kategori sedang yaitu Kabupaten Lobar, KLU, Kabupaten Lotim, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima.
Daerah yang memiliki IPM kategori sedang berada di rentang angka 60 – 70. Adapun daerah dengan IPM tinggi di NTB hanya tiga yaitu Kota Mataram sebesar 79,10, Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 71,52 dan Kota Bima sebesar 75,80.
Menurut I Gusti Lanang Putra, meskipun Kabupaten Loteng masih berada di kategori sedang dengan angka 66,36, namun daerah ini memiliki pertumbuhan IPM tertinggi di tahun 2019. Faktornya yaitu pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Baca Juga : Meski Masih Berada di Posisi 29, Laju IPM NTB Tetap Tumbuh Signifikan
“Unggul di variabel ekonomi jika dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain. Kalau di variabel pendidikan dan ekonomi saya relatif sama, namun di pertumbuhan ekonomi Loteng itu yang membedakan,” katanya.
Ia mengatakan, Loteng unggul di variabel ekonomi dalam hal perhitungan IPM setelah bandara dipindah di daerah ini. Juga perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang terus dipacu. ” Di sejumlah jalur di Loteng saat ini tumbuh ekonomi-ekonomi baru, proyek fisik juga menggeliat, itu yang memacu pertumbuhan ekonomi,” terangnya.
Jika Kabupaten Loteng konsisten dengan pertumbuhan IPM tercepat di NTB, maka potensi daerah ini terangkat dari kategori IPM sedang menuju kategori tinggi terbuka lebar. ” Posisi Loteng dalam beberapa tahun ke depan bisa akan bergeser. Namun kita akan melihat angka yang lain seperti pendidikan, kesehatan dan tentu ekonominya,” terangnya.
IPM diukur melalui tiga dimensi utama yaitu dimensi kesehatan, pendidikan dan hidup layak yang digambarkan oleh pengeluran per kapita. Secara umum IPM Provinsi NTB berada di angka 68,14 dan berada di posisi ke 29 dari 34 Provinsi di Indonesia. ” IPM NTB mengalami peningkatan dari 67,30 di tahun 2018 menjadi 68,14 pada tahun 2019. IPM Provinsi NTB masih berada pada kategori capaian sedang.” tambahnya.
Baca Juga : Masih Bertengger di Peringkat 29 Nasional, IPM Provinsi NTB Sebesar 67,30
Pertumbuhan IPM NTB di tahun 2019 mencapai 1,25 persen. Laju pertumbuhan IPM NTB ini merupakan yang tercepat ke lima dibandingkan provinsi lain yang ada di Indonesia.
Dari dimensi kesehatan yang digambarkan oleh indikator Umur Harapan Hidup, di tahun 2019 Provinsi NTB mencapai 66,28 tahun. Indikator ini meningkat sebanyak 0,41 poin dibandingkan tahun 2018.
Dimensi pendidikan digambarkan oleh indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah. “HLS Provinsi NTB di tahun 2019 Provinsi NTB mencapai 13,48 tahun, meningkat 0,01 poin dibandingkan tahun 2018. Sedangkan RLS-nya sebesar 7,27 tahun dan nilai ini meningkat sebanyak 0,24 poin dibanding tahun sebelumnya” ujar Lanang Putra.
Dari dimensi hidup layak yang digambarkan oleh indikator pengeluaran per kapita yang disesuaikan, capaian Provinsi NTB di tahun 2019 sebesar 10,64 juta rupiah per orang per tahun. Indikator ini meningkat sebanyak 356 rupiah dibandingkan tahun 2018.(ris)–
You must be logged in to post a comment.
4 year ago
[…] Baca Juga: Loteng Tercatat Miliki Pertumbuhan IPM Tercepat di NTB […]