Lombok Jadi Tempat Transit Perdagangan Manusia

Global FM
18 Dec 2016 23:10
2 minutes reading

BIL

Mataram (Global FM Lombok)- Pulau Lombok menjadi salah satu tempat transit tindak perdagangan manusia. Hal itu menyusul dicegatnya sekitar 20 orang perempuan asal provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Lombok International Airport (LIA) belum lama ini. Ke 20 orang perempuan tersebut akan dikirim ke luar negeri namun berhasil dicegah oleh aparat keamanan dan telah dikembalikan ke daerah asalnya.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (BP3AKBNTB, Hj. Eva Nurcahyaningsih, di Mataram Rabu (13/12). Ia melanjutkan,  selain dari NTT, petugas keamanan bandara juga berhasil mencegah keberangkatan sejumlah perempuan asal kabupaten Sumbawa yang juga diduga kuat akan dijadikan korban TPPO. Mereka akan dijual dengan dalih bekerja ke luar negeri.

“Beberapa waktu yang lalu itu ada yang dicegat di BIL yang dari NTT yang mau dijual tetapi melalui NTB di BIL. Kan kita cepat cegat itu 20 orang kalau tidak salah, jadi disamping kita di sini jadi obyek yang mau dijual oleh orang, daerah kita ini juga menjadi daerah transit. Jadi dua yang kita hadapi. Jadi kita bekerjasama juga dengan provinsi lain. Kemarin harus kita kembalikan ke NTT kita kerjasama dengan BP3AKB di NTT. Yang baru kita tangani yang di sini selama saya baru dua kali”ujarnya.

Ia mengatakan, total kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga Juni 2016 sekitar 700 an kasus. Dari jumlah itu termasuk juga di dalamnya kasus TPPO perempuan dan anak. Untuk warga NTB, lanjutnya, dijadikan sebagi objek perdangan manusia rata-rata karena berangkat bekerja ke luar negeri tanpa memenuhi syarat dan prosedur seperti memberangkatkan anak di bawah umur. Aksi TPPO ini terjadi di sejumlah daerah seperti Batam dan Nunukan. (irs)-

 

No Comments

Leave a Reply