Lima Aliran Radikal Berkembang di NTB
radikalisme ( ilustrasi)
radikalisme ( ilustrasi)
Mataram (Global FM Lombok)-Sebanyak lima aliran radikal yang mengatasnamakan agama dan tradisi tumbuh dan berkembang di NTB. Ke lima aliran radikal tersebut dua diantaranya berada di pulau Lombok yakni di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Semetara tiga aliran radikal lainnya berkembang di pulau Sumbawa yakni Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu. Bahkan aliran radikal di Bima dan Dompu dinyatakan sudah bergabung dengan jaringan teroris.
Hal itu diungkapkan Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) NTB, M. Natsir kepada Global FM Lombok, di kantor gubernur NTB Kamis (20/08). Ia merincikan ke lima aliran radikal tersebut diantaranya adalah Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Salafi, teroris jaringan Poso serta Jamaah Islamiah yang mengandung unsur radikal. Bahkan, ada kelompok Kristiani yang mencoba melakukan kristenisasi umat Hindu di KLU. Ia mengatakan jumlah pengikut aliran radikal ini berjumlah ratusan orang, tidak terlalu banyak namun mereka cukup solid.
“Kalau di Bima dan Dompu itu dia bergabung dengan teroris, sehingga saya tadi sampaikan perlu diadakan pengajian oleh masing-masing organisasi keagamaan sebagai filter dari aliran-aliran radikan itu, khususnya di Bima dan Dompu ya. Kalau di Lombok saya lihat Tuan Guru ( pemuka agama-red) masih dipercaya, masih berjalan pengajian terus sehingga filternya tetap ada” kata Natsir Kamis (20/8).
Ia menuturkan pertumbuhan aliran radikal ini tergolong lamban karena mereka yang direkrut menjadi pengikut merupakan orang yang betul-betul yang dapat dibai’at atau disumpah janji setia sehingga menjadi militan. Cara mereka merekrut adalah dengan membidik fasilitas public seperti masjid sebagai pusat kegiatan, baru mereka menyasar orang-per orang.
Melihat kondisi ini, ia mengaku perlu dilakukan pengajian oleh organisasi-organisasi keagamaan sebagai filter bagi aliran radikal tersebut, utamanya di Bima dan Dompu. (irs/ris)-
No Comments