Mataram (Global FM lombok)- Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun akhir tahun 2018 terbilang sangat berbeda. Di tahun tahun sebelumnya, sejumlah destinasi wisata di Lombok, terutama di kawasan pantai selalu tumpah ruah dijejali para pengunjung. Namun pada libur kemarin justru didominasi oleh wisata keluarga. Faktor sepinya liburan tahun baru, salah satunya disebabkan oleh informasi adanya gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia, termasuk di perairan NTB.
Budiarti, salah seorang warga Kota Mataram mengaku memilih menghabiskan liburan akhir tahun di rumah sambil menikmati video streaming dan membuka medsos. Tak lupa juga aktifitas menonton film melalui smartphone menjadi kegiatan yang menyenangkan di akhir tahun.
“Saya tidak berani liburan ke pantai, takut ada gelombang tinggi seperti imbauan BMKG. Lebih baik liburan di rumah sama keluarga. Tinggal bekali diri dengan paket data yang besar, liburan tidak akan kalah seru dengan di luar,” katannya.
Ia mengaku menjadi pelanggan Telkomsel sejak lama. Bahkan kartu Simpati yang dimilikinya merupakan satu-satunya nomor seluler yang digunakan sejak empat tahun terakhir. “Saya tidak punya nomor lain selain yang saya pakai sekarang. Paket yang biasa saya beli itu Rp 75 ribu, dapat 15 giga plus nelpon 100 menit ke semua operator,” tuturnya.
Sepinya liburan akhir tahun di sejumlah destinasi wisata juga diakui oleh Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) NTB. Ketua Dewan Pertimbangan PHRI NTB, I Gusti Lanang Patra mengatakan, okupansi atau tingkat kunjungan hotel di Lombok, NTB akhir tahun 2018 kemarin tidak sesuai prediksi. Okupansi hotel hanya berkisar antara 20 – 30 persen. Hal ini disebabkan karena terdampak oleh kekhawatiran masyarakat dengan gelombang tinggi, sehingga banyak masyarakat memilih untuk tidak berlibur akhir tahun terutama di kawasan hotel resort.
“Payah sekali Desember kemarin itu, sepi, sangat sepi. Bisa lihat sendiri di jalan sepi kan. Okupansinya 20-30 persen, biasanya ramai. Banyak sebab menurun, karena kita pascagempa, terus gempa-gempa susulan, terus BMKG bilang waspada gelombang tinggi, bencana di Banten. Jadi orang takut bepergian kemana,” kata I Gusti Lanang Patra.
Diterangkan Lanang Patra, kunjungan sebesar 20 – 30 persen akhir tahun 2018 kemarin di dominasi oleh wisatawan domestik. Menurunnya tingkat kunjungan akhir tahun ini juga dialami oleh daerah-daerah wisata lainnya seperti Bali. Secara keseluruhan, okupansi hotel di NTB sepanjang tahun 2018 kemarin hanya 40 persen.” Kemarin didominasi oleh wisata keluarga, kumpul-kumpul keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, Telkomsel Bali Nusra sukses mengawal dan melayani kebutuhan komunikasi pelanggan pada periode Nataru. Pada momen pergantian tahun tersebut tercatat trafik layanan data atau payload Telkomsel mencapai 976.46 TB atau meningkat 22.73% dibandingkan rata-rata payload pada hari normal 2018. Dibandingkan dengan periode Tahun Baru 2017/2018, trafik layanan data kali ini melonjak 100.61%
General Manager ICT Operation Telkomsel Regional Bali Nusra, Henry Ganda Purba mengatakan, wilayah dengan kenaikan trafik layanan data tertinggi adalah POI Pantai Kuta dengan peningkatan 101.59% dibandingkan hari normal, diikuti POI Tanah Lot (95.49%) dan Pantai Padma (80.34%).
“Tingginya peningkatan trafik layanan data antara lain dipicu oleh meningkatnya aktivitas pelanggan yang menggunakan layanan video streaming di smartphone atau komputer tablet saat pergantian tahun baru. Selain itu, pelanggan juga melakukan aktivitas momen ini melalui berbagai media sosial serta berkomunikasi melalui pesan instan yang mengalami peningkatan pada periode ini,” katanya.
Herry Ganda menerangkan, kontribusi tertinggi penggunaan layanan data secara umum berasal dari pelanggan yang menyaksikan film atau video secara streaming yang mencapai 8%. Pelanggan juga memanfaatkan layanan data untuk aktivitas di media sosial dengan kontribusi sebesar 41%. Sementara itu, komunikasi berbasis teks, serta panggilan suara dan panggilan video melalui aplikasi pesan instan memberikan andil sekitar 46% terhadap penggunaan layanan data.
Adapun untuk layanan suara dan SMS, dibandingkan dengan trafik pada hari normal, trafik layanan suara juga mengalami kenaikan sebesar 0.65% menjadi 1,4 miliar menit, hal yang sama juga terjadi dalam trafik layanan SMS yang mengalami kenaikan 1.21% menjadi 13.42 juta SMS.
Untuk mengantisipasi lonjakan trafik layanan yang sudah rutin terjadi pada momen pergantian tahun, sejak jauh hari Telkomsel telah memperkuat seluruh elemen jaringan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Optimalisasi jaringan telah dilakukan di 40 titik keramaian utama seperti seperti alun-alun, obyek wisata, stasiun, terminal, ruas jalan tol, mall dan pusat perbelanjaan, termasuk satu titik yang menjadi prioritas utama pengamanan jaringan dan 10 pusat perbelanjaan yang membutuhkan kualitas layanan broadband yang aandal.
Sementara itu, Anandoz Bangsawan selaku GM Sales Telkomsel Regional Bali Nusra mengatakan, dari sisi pelayanan pelanggan, Telkomsel telah menyiagakan 47 Mobile GraPARI (MoGi) dan lebih dari 160 outlet Siaga yang menyediakan kartu perdana, layanan isi ulang pulsa, serta aktivasi berbagai layanan digital. Pelanggan pun bisa memperoleh layanan di sekitar 32 GraPARI Siaga, termasuk GraPARI mitra dan mini GraPARI yang tersebar di seluruh wilayah Bali, NTB dan NTT.(ris)
Data performansi layanan Telkomsel Bali Nusra pada Periode Tahun Baru 2018/2019:
Trafik Layanan
Layanan | Trafik Puncak
Tahun Baru 2018/2019 |
Perbandingan dengan Trafik Hari Normal 2018 |
Data | 976.46 Terrabyte | Naik 22.73 Persen |
SMS | 13.42 Juta SMS | Naik 1.21 Persen |
Suara | 1.4 Miliar Menit | Naik 0.65 Persen |
No Comments