Mataram (Global FM Lombok)-
Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo sangat memberi atensi pada masalah kesehatan mental atau mental health. Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menegaskan pentingnya negara hadir untuk menyelesaikan masalah yang dialami banyak anak muda saat ini.
Hal itu disampaikan Ganjar saat berdiskusi dengan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia yang tergabung dalam perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara di Universitas Dr Soetomo, Surabaya Sabtu (23/9/2023) dikutip dari JPNN.
’’Menghadapi bonus demografi, hal yang tidak boleh dilupakan adalah persoalan kesehatan mental. Ini persoalan yang sangat penting diselesaikan, tapi masih banyak yang belum peduli soal ini,” kata Ganjar di hadapan para mahasiswa.
Dalam kesempatan itu, Ganjar kembali memaparkan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental generasi muda dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Berdasar data yang ia peroleh, terdapat 16,5 juta anak muda di Indonesia yang mengalami masalah mental.
Sekitar 2,45 juta lainnya bahkan sudah mengalami gangguan mental dan harus menjalani perawatan. Proporsi itu cukup mengkhawatirkan mengingat hampir 20 persen dari total penduduk Indonesia berada dalam rentang usia 10–19 tahun.
Jenis gangguan kesehatan mental yang dialami remaja seperti gangguan cemas (fobia sosial), gangguan depresi mayor, gangguan perilaku, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), hingga gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
’’Jangan salah lho, ini persoalan serius. Saya ketemu dengan anak-anak yang punya pengalaman soal ini. Mereka cerita, banyak lho yang sampai bunuh diri, memakai narkoba, dan lainnya,” ucapnya.
Untuk itu, Ganjar berkomitmen untuk peduli pada persoalan tersebut. Salah satu program yang dia persiapkan jika terpilih menjadi presiden adalah memperbanyak tempat layanan kesehatan mental di masyarakat. Ganjar berkomitmen membangun pos pelayanan konseling tentang kesehatan mental di banyak tempat. Misalnya, di kampus, puskesmas, dan rumah sakit umum.
’’Solusi yang kami berikan adalah membuka pos konseling mental health di banyak tempat di Indonesia agar masyarakat mudah mengakses. Bisa di kampus, layanan kesehatan jiwa di puskesmas, hingga seluruh rumah sakit umum,” pungkasnya.(ris/r)
No Comments