Mataram (Global FM Lombok)- Luas lahan terbuka di kota Mataram semakin sempit. Tanah kosong dan areal persawahan yang dulunya terhampar luas, kini sudah ditanami beton. Saatnya kota Mataram lebih banyak membangun rumah susun (rusun), terutama di kawasan-kawasan yang padat penduduk. Sampai saat ini baru terdapat dua rusun yang telah dibangun pemkot Mataram.
Hal itu disampaikan anggota DPRD NTB dapil kota Mataram H Abdul Karim kepada Global FM Lombok Jumat (26/2). Dia mengatakan, pembangunan rusun dilakukan untuk menjawab pertumbuhan jumlah penduduk kota Mataram yang semakin padat. Disatu sisi, pembangunan perumahan oleh pengembang sebaiknya diperketat agar ruang terbuka hijau serta lahan pertanian tidak semakin sempit.
“Pemkot Mataram harus mempertimbangkan agar tidak sepeti Jakarta, minim RTH atau kawasan-kawasan hijau. Jangan sampai habis lahan pertanian ini. Kita juga harus mempertimbangkan pembangunan rusun. Dimana kawasan padat ini disana kita dekatkan rusun ini” kata Karim
Mantan birokrat di Kota Mataram ini mengatakan, izin pembangunan perumahan bagi para pengembang juga harus mensyaratkan adanya lahan untuk pembangunan fasilitas umum seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS), lahan pemakaman dan tempat ibadah. Pentingnya lahan untuk pembangunan TPS karena selama ini masyarakat kerap membuang sampah sembarang karena tidak adanya fasilitas tempat membuang sampah.(ris)-
No Comments