Mataram (Global FM Lombok) – Kasus penularan Covid-19 di Provinsi NTB masih cukup tinggi. Peningkatan ini disebabkan karena kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol Covid-19 masih rendah, salah satunya kedisiplinan menggunakan masker.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi kepada Global FM Lombok Senin (7/12) di Mataram. Ia mengatakan, karena masih adanya penemuan kasus baru setiap hari, Pemprov NTB tetap memanfaatkan rumah sakit darurat di Asrama Haji NTB untuk memberikan pelayanan. Keberadaan rumah sakit darurat di lokasi tersebut akan tetap difungsikan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan atau jika penularan Covid-19 terjadi lonjakan
Diterangkan dr. Eka, untuk saat ini Pemprov NTB belum bisa menutup rumah sakit darurat tersebut. Karena setiap hari masih adanya penambahan kasus sehingga harus menjalani perawatan. Berdasarkan data per 6 Desember 2020, terdapat 25 kasus baru. Sehingga total kasus Covid-19 di Provinsi NTB mencapai 4.892 kasus.
“Kita tidak bisa menutup (Rumah sakit darurat) karena kasus masih tetap tinggi kan, jadi kita harus punya cadangan. Penyebab tinggi tidak juga karena Pilkada, coba kamu lihat orang-orang, saat berkerumun patuh nggak,” katanya.
Masih adanya penambahan kasus setiap hari menyebabkan dua daerah di NTB kembali menjadi zona merah yaitu Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa. Ini artinya, penularan Covid-19 di dua daerah tersebut masih cukup tinggi. Sementara enam daerah masuk zona oranye yaitu Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Dompu dan Bima. Sedangkan kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah masuk zona kuning.(azm/ris)-
No Comments