Mataram (Global FM Lombok)-Berdasarkan pengawasan yang dilakukan oleh tim pengawasan barang dan jasa Kota Mataram beberapa waktu lalu ditemukan bleng atau pengembang makanan yang mengandung boraks. Diklaim sebagaian besar kerupuk di NTB mengandung bleng tersebut. Selain kerupuk, terasi juga dinilai mengandung bahan kimia yaitu rodhamin. Dengan demikian harus ada tim pengawas yang konsen mengawasi pembuatan jajan menggunakan bleng tersebut.
Demikian disampaikan kepala BBPOM Mataram I Gede Nyoman Suandi kepada Global FM Lombok Jum’at (20/6) di kantor BBPOM. Menurutnya, bahan makanan yang tercampur dengan bahan berbahaya merupakan tugas dari BBPOM untuk melakukan pengawasan. Namun masyarakat khususnya di NTB sudah terbiasa menggunakan bleng tersebut. Sehingga harus ada pembinaan agar masyarakat tidak lagi mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia.
Ia menjelaskan, boraks tersebut merupakan bahan industry, yang berfungsi untuk melemaskan bahan-bahan indusrti. Namun boraks diolah dalam bentuk pengembangan makanan.
“Bahan-bahan berbahaya yang tercampur dalam makanan termasuk formalin, boraks dan rodhamin didalam terasi. Itu prioritas dari kami untuk kami lakukan pengawasan. Kalau dalam kerupuk sangat sulit kita lihat apakah ada boraks atau tidak karena sudah digoreng. Boraks banyak terdapat dalam kerupuk sedangkan rodamin banyak terdapat di terasi,” katanya
Ia mengatakan, penggunaan bleng tersebut bisa mengakibatkan korosi lapisan lambung, mengakumulasi merusak ginjal dan mendisfungsikan fungsi hati. Menurutnya, makanan yang mengandung bleng sulit dilihat secara kasat mata. Sehingga pembinaan harus diberikan kepada para pengusaha agar tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya. (azm)-
No Comments