Kota Tua Ampenan Akan Tiru Kota Bordeaux Prancis

Global FM
5 Jun 2014 17:38
2 minutes reading

Mataram (Global FM Lombok)-Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana menunjuk perwakilan untuk menghadiri undangan dari pemerintah Prancis. Pemerintah Prancis akan memperkenalkan sejumlah kota di negaranya yang diklaim mirip dengan Kota Tua Ampenan. Dinilai kota tua Ampenan akan meniru penataan kota yang ada di Negera Prancis yaitu Kota Bordeaux.

Demikian disampaikan Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana kepada Global FM Lombok Kamis (5/6) di ruang kerjanya. Ia menilai tim eco distrik akan membuat Kota Tua Ampenan mirip dengan kota yang ada di Prancis. Direncanakan pada tanggal 7 Juni besok pemerintah Kota Mataram diwakili oleh Ujang Fikri salah satu pejabat di Bappeda Kota Mataram untuk pergi ke Negara Prancis.

Diharapkan dengan terpilihnya Kota Mataram sebagai salah satu kota di Indonesiai yang mendapatkan program eco distrik dari pemerintah Prancis bisa mengubah Kota Tua Ampenan sesuai dengan yang direncanakan menjadi kota hijau. Program eco distrik ini merupakan kerja yang membutuhkan waktu yang cukup panjang. Karena pemerintah Prancis memperkirakan program eco distrik ini akan berlangsung sampai tahun 2025 mendatang.

“Pemerintah Prancis secara khusus mengundang kita untuk berangkat ke prancis untuk melihat sejumlah kota disana terutama ada kota disana namanya kotaBordeaux . konon katanya kota itu sangat mirip dengan Ampenan kota tepian atau kota pelabuhan. Dan mereka disana maksudnya untuk melihat dan mereflikasi kota itu barang kali di Ampenan. Saya putuskan untuk tidak berangkat tanggal 7 Juni ini karena beberapa hal yang harus saya selesaikan di daerah,” katanya

Mohan menilai, program eco distrik pada tahun ini belum tentu akan mengerjakan bagian fisik di Kota Tua Ampenan. Karena persyaratan yang diminta oleh pemerintah Prancis cukup spesifik. “intervensi fisik belum tentu tahun ini dan juga tidak mungkin tahun 2025 karena persyaratannya yang spesifik,” kata Mohan.

Pemerintah Prancis yang akan mulai melakukan intervensi secara fisik harus berdasarkan perencanaan secara matang. Sehingga diperkirakan perencanaan para konsultan ini akan disahkan tahun depan. “Kerjanya konsultan inilah mungkin setahun baru barang kali bisa difinalisasi dalam bentuk fisik,” katanya. (azm)

No Comments

Leave a Reply