Mataram (Global FM Lombok)-Pertamina memperkirakan kebutuhan elpiji Subsidi di Pulau Sumbawa mencapai 28.100 tabung 3 Kg, bila pemerintah benar-benar akan menggantikan Minyak Tanah (Mitan) dengan elpiji (konversi) Pertamina mengaku cukup siap.
Sales Eksekutif BBM Retail NTB Reggi Senjang saat memaparkan kondisi BBM NTB di Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi NTB, Rabu (28/12) mengatakan, meski Pertamina sudah siap, namun pihaknya belum dapat memberikan kepastian apakah pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM benar-benar akan melaksanakan konversi ini tahun 2017.
Ia juga menyampaikan rencana membangun dua unit Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Pulau Sumbawa sebanyak dua unit. Infrastruktur tersebut untuk mendukung konversi dari Mitan ke elpiji. Sementara di Pulau Lombok akan dibangun depo mini elpiji untuk memperkuat cadangan stok.Akan dibangun juga SPBE di KLU, progresnya penyiapan fisik telah mencapai 95 persen, lalu di Lombok Timur, dan Lembar.
Sementara Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi NTB, M. Husni berharap besar agar konversi di Pulau Sumbawa dapat dilaksanakan tahun 2017. Saat ini masih dilakukan pendataan calon penerima hingga 31 Desember 2016. Verifikasi dilakukan agar yang menerima paket gas elpiji ini nantinya adalah warga yang berhak menerimanya.
Konversi elpiji ini telah lama diminta oleh Provinsi NTB kepada pemerintah pusat. Menurutnya, Pertamina tentu punya perhitungan juga sebelum konversi dilakukan. Sama halnya sebelum konversi minyak tanah ke elpiji untuk Pulau Lombok.
Mendesak atau tidaknya konversi elpiji dilakukan di Pulau Sumbawa, itupun menurut M. Husni relative. Sebab distribusi minyak tanah ke Pulau Sumbawa hingga saat ini nyaris tidak ada persoalan. Kendatipun ada pihak-pihak tertentu yang menjual kembali minyak tanah harga subsidi di Pulau Sumbawa ke Pulau Lombok dengan harga non subsidi, baginya itu sebagai insiden.(ris)
No Comments