Kolaborasi dan Pertanian Digital, Jurus Bank Indonesia Perkuat Pengendalian Inflasi NTB

Global FM
15 Apr 2023 09:20
3 minutes reading

Praya (Global FM Lombok)– Bank Indonesia bersama pemerintah daerah dan pihak lainnya melakukan Kick Off Implementasi Digital Farming atau pertanian digital di Desa MasMas, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Jumat (14/4).

Kegiatan juga diisi dengan Pengembangan Demplot, Penyerahan Simbolis PSBI, serta Penandatanganan MoU Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan Pemerintah Kota Mataram.

Rangkaian kegiatan kick off dihadiri oleh Bupati Lombok Tengah, Asisten II Kota Mataram, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Direktur Utama PT Bank NTB Syariah, serta Kepala OPD terkait dari Provinsi NTB dan Kota Mataram serta Kabupaten Lombok Tengah.

Asisten II Kota Mataram Lalu Alwan Basri memberikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi NTB serta menjelaskan pentingnya untuk pelaksanaan intervensi komprehensif dalam upaya pengendalian inflasi daerah, khususnya di Kota Mataram.

“Dalam upaya pengendalian inflasi daerah, TPID Kota Mataram telah melakukan identifikasi wilayah surplus dan defisit serta menjadi fasilitator  untuk mendorong kerjasama antar daerah. Kami juga berharap kerjasama antara pemerintah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah dapat dilanjutkan dengan kabupaten dan kota lainnya baik di intra Provinsi NTB maupun di luar Provinsi NTB untuk dapat bersinergi dalam pengendalian inflasi di NTB,” ujar Lalu Alwan Basri.

Bupati Lombok Tengah H. Pathul Bahri juga menyampaikan apresiasi kepada KPwBI NTB atas dukungan dan perhatian yang diberikan terhadap kelompok tani di Kabupaten Lombok Tengah.

“Kami yakin dengan adanya digitalisasi pada masyarakat petani semakin hari akan membuka peluang baru. Ke depannya lokasi klaster ini akan menjadi tempat pembelajaran dan juga edukasi bagi petani-petani kita agar dapat memahami pentingnya digitalisasi bagi sektor pertanian,” pungkas bupati.

Sementara itu  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Heru Saptaji juga menyampaikan bahwa Bank Indonesia telah berupaya menjaga kestabilan harga pangan, baik dari sisi hulu maupun di sisi hilir.

“KPwBI NTB telah melakukan pendampingan pada sejumlah klaster komoditas pangan strategis, salah satunya Klaster Padi Sapu Rata di Kabupaten Lombok Tengah. Berdasarkan hasil identifikasi, Klaster Padi Sapu Rata ini akan kami jadikan sebagai pilot project dan nantinya akan menjadi percontohan bagi kelompok tani lain di sekitarnya,” ujar Heru Saptaji.

Pada bulan Februari 2023 lalu, Klaster Padi Sapu Rata juga telah difasilitasi pelatihan dan pendampingan budidaya pertanian organik berbasis MA-11 yang mendatangkan langsung ahli pertanian organik dari Semarang yaitu Dr. Nugroho. Bank Indonesia juga telah memfasilitasi pemasangan dan pelatihan digital farming berupa alat sensor tanah (jinawi) dan sensor cuaca (bathara) bekerja sama dengan PT. MSMB untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya produksi.

   

Dalam  kegiatan kick off  juga dirangkaikan dengan  penyerahan simbolis bantuan Program Sosial Bank Indonesia berupa 2  unit hand tractor dan sumur bor kepada klaster Padi Sapu Rata. Selain itu juga dilaksanakan penandatanganan MoU KAD G-to-G antara Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dengan Pemerintah Kota Mataram serta penandatanganan MoU B-to-B antara Klaster Padi Sapu Rata dengan offtaker Koperasi Mutiara Amanah Syariah dari Bank NTB Syariah untuk memfasilitasi jual-beli gabah padi dan/atau beras secara langsung dari kelompok tani ke offtaker.

Rangkaian kegiatan kick off diakhiri dengan seremonial penanaman padi oleh Bupati Lombok Tengah, Asisten II Kota Mataram, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, serta Dinas Pertanian, Direksi Bank NTB Syariah, dan Ketua Koperasi Amanah Syariah pada lahan demplot seluas 1 hektar. Harapannya acara ini dapat dan mendorong pertumbuhan ekonomi NTB dan menjaga inflasi tetap terkendali serta pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di NTB.(ris)

No Comments

Leave a Reply